Direktur Risk Management CIMB Niaga, Vera Handajani, memperlihatkan plakat penghargaan ‘The Liquidity Risk Technology Implementation of the Year 2020’ dari The Asian Banker. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - The Liquidity Risk Technology Implementation of the Year 2020 diraih CIMB Niaga. Penghargaan ini dari lembaga riset berskala internasional The Asian Banker, diberikan pada ajang The Asian Banker Financial Markets and Risk Management Awards 2020 yang diselenggarakan secara virtual.
CIMB Niaga diakui secara global sebagai bank yang telah berhasil membangun dan menerapkan infrastruktur teknologi untuk mengelola risiko likuiditas secara efektif, optimal, dan komprehensif. Dalam hal ini, mengandalkan tools bernama Asset Liabilities Management Risk Integrated and Analytics Solutions atau ALMIRA.
Direktur Risk Management CIMB Niaga, Vera Handajani mengatakan, dengan teknologi ALMIRA, manajemen dan pengelola Asset Liabilities Management (ALM) dapat lebih fokus dalam menganalisis dan mengambil langkah yang tepat dan cepat berdasarkan informasi akurat yang dihasilkan sistem.
“Dalam situasi yang menantang seperti saat pandemi Covid-19 ini, tools ALM yang akurat dan komprehensif sangat dibutuhkan oleh perbankan, dan kami telah menerapkannya dengan baik. Selain mempunyai kapasitas untuk pengelolaan Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR), ALMIRA juga dapat melakukan scenario analysis, stress testing, pemantauan funding concentration risk, dan beberapa indikator penting dalam manajemen risiko likuiditas lainnya secara harian,” kata Vera, Jumat (9/10).
Sejalan dengan aspirasi menjadi perbankan digital terdepan di Indonesia, lanjut Vera, pihaknya terus berinovasi menerapkan digitalisasi dan otomasi dalam berbagai bidang, termasuk manajemen risiko. Penerapan teknologi sangat penting dalam strategi dan pengembangan bisnis. Hal ini juga terintegrasi dengan proses transformasi dan peningkatan budaya risiko.
Menurut Vera, tujuan penerapan teknologi ALMIRA yaitu untuk membangun infrastruktur ALM Risk yang terintegrasi dalam mengelola Manajemen Risiko Likuiditas dan juga Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) secara komprehensif berdasarkan sistem yang terintegrasi. Hal ini juga untuk mendukung pengembangan bisnis serta memenuhi persyaratan dari home regulator dan house regulator, yaitu Indonesia dan Malaysia sesuai standar Basel III.
“Kami mengimplementasikan teknologi dalam manajemen risiko secara end to end dengan menggunakan perangkat lunak (software) yang tepat, kapasitas infrastruktur (hardware) yang termutakhir, integritas data yang baik, serta sumber daya manusia yang kompeten,” sebutnya.
The Asian Banker Risk Management Awards merupakan program yang dirancang untuk mengidentifikasi praktik terbaik dan pencapaian luar biasa dari tim manajemen risiko di lembaga keuangan. Penghargaan yang mencakup wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika tersebut dilakukan dengan standar global sehingga dapat mencerminkan perkembangan di seluruh dunia.
(RZD)