Warga Desa Sei Rotan Resah dengan Predator Seksual, Polisi Didesak Tangkap

Warga Desa Sei Rotan Resah dengan Predator Seksual, Polisi Didesak Tangkap
Desa Sei Rotan (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Warga yang berada di Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, diresahkan oleh keberadaan predator seksual. Pasalnya, salahsatu anak menjadi korban kejahatan seksual.

Seorang ibu korban, N (32) mengatakan, anaknya berumur 7 tahun telah 5 kali mengalami perbuatan cabul. Terduga pelaku berinisial H merupakan tetangga korban.

"Kami telah melaporkan korban melalui Laporan Polisi: LP/ 2031/IX/2020/ SPKT Percut tanggal 23 September 2020 namun hingga hari ini pelaku masih bebas berkeliaran di rumahnya," katanya, Kamis (22/10).

N menceritakan, kejadian percabulan ini terkuak usai korban menceritakan kejadian yang dia alami kepada kakaknya yang berumur 10 tahun.

"Jadi, awalnya tanggal 13 September 2020, anakku yang jadi korban ngadu ke kakaknya. Dia ini enggak berani bilang ke aku, beraninya bilang kakaknya. Dibilangnya gini, adek diapain sama oom itu, ditimpai. Kutanya, dia nggak ngaku, terus ditanyai kakanya, dia ngaku," ucapnya.

N menjelaskan kejadian tersebut telah berlangsung sejak Agustus 2020 lalu di rumah pelaku yang berada 4 blok dari rumahnya.

"Rupanya sudah lima kali diajak ke rumahnya, cuma tiga kali gagal. Di Bulan Agustus akhir dan awal September tersangka melakukan di rumahnya, empat blok dari rumah kami," jelasnya.

Bahkan, ia telah diminta untuk melakukan visum di RS Pirngadi pada 15 September 2020 dan hasilnya benar anaknya telah luka kemaluannya. Ibu korban menyayagkan hingga hari ini hasil visum tersebut masih ditahan dan prosesnya sudah terlalu lama.

"Setelah kejadian saya laporkan ke Polsek Percut Sei Tuan, kami disuruh visum tanggal 15 September 2020 di RS Pirngadi hasil positif anakku memang luka kemaluannya," ungkapnya.

Bahkan yang lebih miris, hingga hari ini, terduga pelaku masih berada di rumahnya dan masih pernah memanggil korban sebanyak 2 kali sewaktu pergi belanja ke warung.

"Masih ada jumpa, anakku korban itu ke kedai masih dipanggil-panggil sudah dua kali. Dia sampai ketakutan enggak berani ke kedai lagi, dia udah trauma sekarang," tuturnya.

Fakta lainnya dijelaskan ibu korban bahwa anaknya juga dipertontonkan adegan percabulan yang dilakukan pelaku terhadap anak kandungnya sendiri berumur 5 tahun.

"Ini anakku aja disuruh nengok pelaku perkosa anaknya sudah dua kali. Jadi anakku disuruh nonton dia ngapain anaknya yang umur 5 tahun," terangnya.

Ia meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku karena membuat resah keluarga, dan agar tidak ada lagi korban yang ditimbulkan.

"Harapannya ditangkap dan dipenjara tanggungjawabi perbuatannya, biar jangan ada korban lainnya," pungkas Ibu N.

Baca Juga

Rekomendasi