Langkah Gubsu Datangkan Tim Seleksi Calon Dirut PDAM Tirtanadi dari Jakarta Mendapat Apresiasi

Langkah Gubsu Datangkan Tim Seleksi Calon Dirut PDAM Tirtanadi dari Jakarta Mendapat Apresiasi
Kantor PDAM Tirtanadi di Jalan Sisingamangaraja Medan (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, akan mendatangkan tim dari Jakarta untuk menyeleksi calon Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi.

Disinyalir Edy Rahmayadi kurang puas dengan hasil seleksi yang dilakukan tim panitia seleksi (pansel) dari proses administrasi, ujian tertulis, penulisan makalah, assessment test hingga presentasi makalah yang berakhir 22 September 2020.

Inilah yang membuat Gubsu berencana mendatangkan tim dari Jakarta untuk melakukan seleksi ulang terhadap calon yang sudah direkomendasikan pansel sebelumnya.

Menanggapi hal itu, pakar hukum, Redyanto Sidi, mengapresiasi langkah Edy Rahmayadi dalam memilih calon Dirut PDAM Tirtanadi yang berkualitas.

"Apa yang dilakukan oleh Gubsu patut diapresiasi dan dikawal. Ini sekaligus kode keras kepada Sekda Sabrina selaku ketua pansel seleksi Dirut PDAM Tirtanadi," kata Redyanto, diterima Analisadaily.com, Minggu (25/10).

Namun Redyanto juga mengingatkan publik agar memperhatikan siapa tim yang akan didatangkan dari Jakarta.

"Kapasitas serta terpenting integritasnya supaya hasilnya juga berkualitas," tegas Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Humaniora ini.

Di sisi lain, Redyanto menuturkan kalau kedatangan tim seleksi dari luar daerah hanya menambah beban dan waktu, sebaiknya diserahkan kepada ahli yang ada di Sumatera Utara.

"Karena sejak awal saya menyarankan agar ada tim pengawas seleksi independen," jelasnya.

Sebelumnya, Redyanto mengatakan, selain prestasi, rekam jejak peserta juga harus menjadi salah satu tolak ukur dalam seleksi.

"Kalau perlu dalam pelaksanaannya dilakukan terbuka, begitupun pengumuman hasilnya. Agar masyarakat tenang dan tidak menduga-menduga serta berspekulasi," bebernya.

Sekali lagi, Co. Founder Achilles Health Law Indonesia ini menyarankan agar ada tim independen yang memantau pansel yang akan bekerja ke depan.

"Lebih bagus lagi kalau ada tim independen yang mengawasi pansel. Ini juga dapat mengindikasikan semakin bersihnya proses seleksi," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi