Debat Perdana: Akhyar Tegang, Bobby Lebih Kuasai Masalah

Debat Perdana: Akhyar Tegang, Bobby Lebih Kuasai Masalah
Pengamat Komunikasi Publik UMA, Ara Auza (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Debat publik perdana Pilkada Medan 2020 telah dilaksanakan di Hotel Grand Mercure, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Sabtu (7/11).

Kedua pasangan calon yang berkontestasi juga telah menyampaikan visi misinya, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanganan Covid-19 di Kota Medan.

Pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi memulai pemaparan visi misi dengan mengusung jargon Medan Berkarakter. Sementara pasangan Bobby Nasution-Aulia Rachman mengusung jargon Medan Berkah.

Pengamat Komunikasi Publik Univesitas Medan Area, Ara Auza mengatakan, secara umum penyampaian visi misi kedua pasangan calon ada saling keterkaitan, terutama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun menurutnya visi misi yang disampaikan pasangan Akhyar-Salman seharusnya sudah terselesaikan pada periode lalu, atau pada masa Akhyar menjadi Wakil Wali Kota atau Plt. Wali Kota Medan usai Dzulmi Eldin dicokok KPK.

"Seharusnya sudah selesai dalam lima tahun ini. Tapi disampaikan ulang lagi. Berarti belum selesai. Ada banyak masalah yang tinggal," kata Ara, Minggu (8/11).

Dia merujuk pada perbaikan infrastruktur dan peningkatan karakter yang disampaikan oleh pasangan Akhyar-Salman. Seharusnya misi tersebut sudah selesai dilaksanakan. Apalagi Akyar sebelumnya menjabat sebagai pucuk pimpinan Kota Medan, sedangkan Salman dengan latarbelakang sebagai legislator di DPRD Medan sebelum terpilih menjadi anggota DPRD Sumatera Utara tahun lalu.

Dengan memaparkan visi dan misi seperti itu, tentu publik bertanya-tanya apa yang sudah dilakukan Akhyar dalam lima tahun belakangan di Pemko Medan.

Sementara Ara menyebut pasangan Bobby-Aulia sebagai anak muda justru lebih menguasai masalah dan menyampaikan visi misi secara terstruktur.

Menurutnya visi misi yang disampaikan Bobby-Aulia justru lebih aplikatif dibanding solusi yang ditawarkan Akhyar-Salman. Padahal dengan visi misi yang cenderung diulang oleh pasangan Akyar-Salman, seharusnya mereka lebih menguasai masalah.

"Tetapi justru ini kebalikannya. Bobby lebih paham mengenai masalah di Medan, dan solusi yang ditawarkan lebih menyentuh ke level masyarakat," jelasnya.

Sementara dari gestur dan pemaparan visi misi kedua pasangan calon, bisa terlihat bahwa mereka menguasai masalah atau tidak.

"Akhyar beberapa kali terlihat tegang dan cenderung kaku. Sementara di Bobby lebih terlihat santai," katanya.

Dia menjelaskan, dengan wajah yang terlihat tegang, pasangan Akyar-Salman justru terjebak pada pembahasan itu-itu saja. Mereka beberapa kali hanya mengulang-ulang soal polemik omnibuslaw untuk menyerang pasangan Bobby-Aulia. Begitu juga saat mereka berkesempatan untuk memberi pertanyaan soal politik anggaran di Medan, mereka justru tergiring oleh jawaban yang diberikan pasangan Bobby-Aulia.

"Ini menunjukkan kalau pasangan Akhyar-Salman tidak menguasai masalah," tegasnya.

Ara mengungkapkan asangan Akhyar-Salman juga terjebak dengan kalimat bahwa mereka sudah melakukan ini, mereka sudah melakukan itu selama ini.

Dalam artian, dalam lima tahun belakangan mereka sudah banyak berbuat untuk menyelesaikan masalah di Kota Medan. Tetapi kenyataan di lapangan justru berbicara berbeda. Masih banyak masalah yang tertinggal dan belum terselesaikan, misalnya soal masalah UMKM, infrastruktur dan birokasi bernuansa korup dan pungli yang mencuat dalam debat perdana itu.

Sebaliknya, pasangan Bobby-Aulia justru tampil lebih elegan dan santai. Visi misi mereka sampaikan secara terstruktur dan lebih mudah dipahami publik.

Pasangan ini terlihat lebih siap dalam menjawab semua pertanyaan, baik yang diberikan panelis, maupun yang diberikan oleh kubu lawan. Malah mereka berhasil menggiring pasangan Akhyar-Salman untuk mengikuti alur pemikiran mereka.

"Ini tentu mematahkan anggapan selama ini bahwa Bobby ini tidak ramah atau apa. Justru sebaliknya, anak muda ini justru menjelaskan masalah dan solusinya dengan baik, lebih tepat sasaran," katanya.

Pada intinya, kata dia, jika dilihat dari gaya komunikasi dan penyampaian visi misi, Bobby lebih unggul dan menguasai panggung debat perdana tersebut. Sementara Akhyar kelihatan kelabakan karena tak menguasai masalah.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi