Dalam kegiatan tersebut, Bupati Simalungun JR Saragih, bertindak sebagai inspektur upacara yang juga dihadiri Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo dan Dandim 0207/SML Letkol. Inf Frans Kishin Panjaitan.

JR Saragih dalam amanatnya mengatakan tujuan apel tersebut untuk mengecek kesiapan personel gabungan Polri, TNI, BPBD, Basarnas dan instansi terkait lain beserta peralatannya dalam mengantisipasi bencana alam di Kabupaten Simalungun.

JR menyebut, akhir-akhir ini selain ancaman pandemi Covid-19, hal yang perlu diwaspadai adalah cuaca ekstrem, seperti curah hujan yang tinggi disertai angin kencamg yang dapat mengakibatkan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir.

"Sekarang kita berada di ujung tahun 2020 yang biasanya mengalami curah hujan tinggi. Dan sebagian wilayah Simalungun berada pada dataran tinggi," kata JR Saragih.

Menurutnya selain berada di dataran tinggi, Kabupaten Simalungun juga memiliki banyak sungai yang berpotensi terjadinya bencana alam.

Bahkan berdasarkan catatan Pemkab Simalungun, pada tahun 2019 terdapat empat kasus banjir besar yang melanda Simalungun.

"Pelibatan Polri secara aktif dalam upaya membantu penanganan bencana, melakukan pengamanan dan pengungsian terhadap gangguan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab sangat penting," tegas JR Saragih.

Di akhir sambutannya, dia mengimbau seluruh pihak agar menyatukan tekad dan komitmen dalam rangka penanganan bencana di Kabupaten Simalungun.

(FHS/EAL)