Pengurus ICMI Kota Medan datang ke Posko Pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman di Jalan Cik Ditiro. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Sejumlah pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Medan datang ke Posko Pemenangan Bobby Nasution-Aulia Rachman di Jalan Cik Ditiro.
Kedatangan mereka tak lain untuk mendengar langsung visi-misi dari Bobby Nasution. Sejauh ini, visi-misi yang kerap didengungkan Bobby Nasution tampaknya mirip dengan visi-misi ICMI Medan.
Maka itulah, sejumlah pengurus datang untuk menyatukan visi-misi dan memberi masukan.
Sekretaris ICMI Kota Medan, Faisal SH mengatakan, ICMI adalah lembaga independen. Namun begitu, ICMI merasa terpanggil untuk memberi masukan kepada paslon menjelang Pilkada Medan 9 Desember 2020 mendatang.
"Kami telah bermusyawarah dan akhirnya memutuskan sikap. Kami optimis Bobby Nasution paslon yang bisa selesaikan banyak masalah di Kota Medan," kata Faisal.
Pengurus ICMI memberikan masukan. Di antaranya sistem birokrasi yang tak kunjung ada perubahan. Pengurusan surat-menyurat di lingkungan Pemko Medan masih jauh dari kata mudah. Segala macam pengurusan di dinas hingga kantor kelurahan memakan waktu dengan birokrasi yang rumit.
Maka Bobby Nasution sampaikan, di antara banyak misi yang akan diemban, Bobby bilang akan disederhanakan menjadi dua pokok utama. Pertama pembangunan fisik, kemudian SDM.
Pembangunan fisik tentu meliputi infrastruktur, penanggulangan banjir, jalan rusak hingga bangunan fisik lain yang harus dirawat secara berkala.
Yang tak kalah penting adalah pembangunan SDM. Bahwa dengan SDM yang unggul, pemerintahan akan berjalan lancar. Pembangunan pun akan berjalan maksimal.
"Jika pejabat paham apa yang dikerjakan, paham maksud melayani dan jauh dari KKN, Insya Allah pembangunan berjalan lancar. Itu akan kita fokuskan, birokrasi akan kita reformasi," kata Bobby.
Di antara caranya, selain bakal menerapkan merit sistem, Bobby juga akan menerapkan reward and punishment. Merit sistem akan memastikan pejabat duduk di satu posisi dengan keahliannya, profesionalitasnya bukan karena ada setoran ke pimpinan.
Reward akan diberikan apabila pejabat, pegawai, ASN mampu mencapai target kerja. Bila gagal capai target, maka siap-siap akan menerima punishment atau hukuman.
"Saya rasa inilah yang belum ada di Pemko Medan. Itu akan kami terapkan, supaya apa? Masyarakat yang merasakan pelayanan benar-benar mudah dan maksimal," kata Bobby mengakhiri.
(CSP)