Pujian tersebut disampaikan Edy rahmayadi di hadapan ratusan jamaah dan pengurus Masjid Ar Rivai, Jumat (20/11), dalam rangkaian peluncuran bank sampah, sekaligus peletakan batu pertama pendirian menara Masjid Al Rivai yang merupakan masjid sumbangan dari mantan Presiden Soeharto.

Edy Rahmayadi mengharapkan 2.400 masjid yang ada di Sumatera Utara bisa meniru langkah yang telah dilakukan oleh pengurus Masjid Ar Rivai dalam mengelola sampah masyarakat.

Menurutnya di tengah kehidupan masyarakat, sampah yang telah dikelola secara baik baru 21%.

"Artinya persoalan sampah belum bisa terselesaikan di Sumatera Utara karena masyarakat masih suka buang sampah sembarangan," ungkap Edy.

Dalam kesempatan ini Edy Rahmayadi didampingi Asisten IV Pemprov Sumut Fitriyus, Ketua Yayasan Taman Pendidikan Islam (TPI) Ismed Nasution dan Ketua BKM Mesjid Ar Rivai Ikrom Helmi Nasution.

"Kami berharap agar budaya bersih tidak buang sampah sembarangan dan tempatkan sampah pada tempatnya harus menjadi tujuan utama bagi seluruh manusia, khususnya umat islam," tukasnya.

Sementara dalam laporan yang disampaikan BKM Masjid Ar Rivai, setiap jamaah masjid dapat menukar sampah plastik dan botol dengan beras yang telah disediakan oleh pihak masjid atas infak dari para donatur yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.

Acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan menara masjid setinggi 27 meter dengan biaya 1,3 miliar.

Edy Rahmayadi turut memberikan sumbangan karena menurutnya menara adalah identitas dari sebuah masjid.

(HERS/EAL)