Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan dari nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rachman. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pasangan nomor urut 2, Bobby Nasution dan Aulia Rachman dinilai kembali unggul telak dalam Debat Kandidat Pilkada Medan, yang kali ini mengambil tema peningkatan pelayanan publik dan menjawab persoalan daerah, dan disiarkan TVRI secara langsung pada Sabtu (21/11) malam.
“Terlihat sekali, pasangan nomor urut 1 tegang, dan kaku. Hal itu juga disebabkan pakaian budaya yang terlihat seperti dipaksakan. Berbeda dengan pasangan nomor dua yang tampil kasual. Terlihat sangat fresh, rileks, dan sporty. Bobby dan Aulia terlihat sangat nyaman,” kata tokoh masyarakat Sumut, Dr RE Nainggolan, MM, Minggu (22/11).
Pemimpin Umum Jurnal Pemerintahan yang juga Sekdaprovsu 2008-2010 itu menyoroti secara khusus gestur dan 'attitude' yang sangat kontras di antara kedua pasangan.
“Mungkin hal ini seolah bukan masalah besar, tetapi adab dan etika itu cerminan kepribadian seseorang. Pasangan nomor urut 1 ketika diundang kita lihat langsung menuju tempatnya tanpa member hormat, baik ke audiens, KPU, tim juri, dan yang lain,” katanya.
RE yang masih aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan itu mengungkapkan Bobby dan Aulia memperlihatkan sikap sebaliknya, yang penuh rasa hormat dan penghargaan ke semua pihak.
“Pasangan nomor urut 2 memberi gestur hormat kepada publik. Kemudian kalau bicara senantiasa menyampaikan hormat kepada moderator. Saya kira ini menggambarkan kepribadian dan kematangan seorang calon pemimpin, meskipun secara usia dia lebih muda,” ucapnya.
Tidak Relevan
Sementara itu, saat ditanya tentang materi debat, dia juga menilai banyak jawaban pasangan nomor urut 1 yang tidak relevan.
“Kita lihat sendiri, topik yang seharusnya menjadi fokus pembahasan adalah pelayanan publik, namun mereka justru bicara lebih banyak tentang jalan, perumahan , drainase, dan sebagainya. Itu berbeda dengan Bobby dan Aulia yang memang langsung fokus pada penataan sistem pelayanan publik, aparatur, penyederhanaan birokrasi, yang kesemuanya merupakan inti dari pelayanan publik,” ujar RE. Nainggolan.
“Saya tidak ragu mengatakan, dari segi bobot nomor urut 2 jauh lebih holistik sekaligus tajam dalam memberi jawaban dan penjelasan atas semua topik,” sambungnya.
Pada bagian lain, RE menyebut salah satu fakta yang merugikan bahkan bisa disebut pukulan telak bagi pasangan nomor urut 1, yang juga selaku Plt Wali Kota Medan, adalah klaim berulang bahwa Medan sudah jauh lebih baik, IPM sangat tinggi dan pelayanan publik sangat baik.
“Akan tetapi, foto-foto yang ditayangkan justru sangat terbalik. Malah ada tayangan gubuk rewot, gang-gang yang keadaannya sangat memperihatinkan, pasar yang jorok dan penuh sampah, sungai yang kotor dan dan persoalan lainnya. Artinya, klaim dengan fakta seperti bertolak belakang,” terangnya.
Menurutnya, soal pengelolaan waktu juga pasangan nomor urut 2 lebih unggul.
“Mereka tampil taktis, efisien, dengan kalimat yang jelas, runtut, dan tertata. Pasangan nomor urut 1, mohon maaf, malah seperti tidak tidak terkontrol. Akibatnya, banyak penjelasan yang menggantung karena waktunya telah habis,” ujarnya.
RE Nainggolan tidak saja menyatakan pasangan nomor urut 2 jauh lebih unggul, tetapi penampilan pasangan nomor urut 1 kali ini menurutnya malah menurun daripada debat pertama.
(JW/CSP)