Bobby Nasution menghadiri silaturahmi dengan masyarakat dan kader PPP (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Bobby Nasution menghadiri silaturahmi dengan masyarakat dan kader PPP di kediaman Anggota DPRD Medan, Abdul Rani, Komplek Rajawali, Medan Sunggal.
Yulizar Parlagutan Ketua DPW PPP Sumut juga tampak hadir dan nyatakan Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan periode 2021-2024. Maksudnya, dengan segenap kekuatan PPP jelang pencoblosan untuk memenangkan paslon nomor urut 2 Bobby-Aulia.
"Di masa yang singkat ini kita harus bisa menjadi tim sukses memenangkan Bobby Nasution. Yang hadir hari ini adalah orang pilihan yang akan memenangkan Bobby Nasution," kata Yulizar, Kamis (3/12).
Yulizar dengan tegas juga katakan sudah muak dengan kampanye negatif yang menyudutkan pasangan Bobby Nasution.
"Sok bicara akal sehat, coba kita balik mind set agar jangan berpikir negatif. Jangan perasaan terzalimi siapa yang menzalimi siapa?" lanjutnya.
Yulizar juga memuji kelebihan Bobby Nasution. Dari banyak manusia di Indonesia, katanya kenapa Bobby Nasution yang dipilih Putri Istana.
"Banggalah kita sebagai orang Medan. Itulah yang harusnya disosialisasikan, dikampanyekan. Ini sudah takdir Allah SWT. Kenapa ada kampanye negatif, padahal kekuatan kita adalah dengan memilih Bobby Nasution," tambah Yulizar.
Kelebihan itu adalah, sosok muda Bobby Nasution. Negara ini dulu merdeka didirikan oleh anak-anak muda yang bahkan usianya belum genap 30 tahun. Soekarno, Hatta, Bung Tomo, semua sosok muda.
"Mentang-mentang sudah berumur jangan merasa yang paling hebat. Bukan umur, bukan kekayaan yang berlaku, tapi takdir Allah yang menentukan menjadi apa dan seperti apa kita," kata Yulizar lagi.
Dengan kemajuan zaman, kemajuan teknologi yang semakin canggih, kepemimpinan harus diserahkan kepada anak muda.
Kata Yulizar, di Sumut sendiri ada pemimpin kota yang usianya belum 30 tahun, namun berhasil membangun kotanya. Belum lagi di daerah lain di Indonesia, banyak pemimpin muda yang sukses ketika diberi kesempatan.
Yulizar menyindir kiprah salah satu partai yang kerap merasa paling suci. Padahal dari data yang dimiliki Yulizar, partai dimaksud sangat kental kepentingan politiknya.
"Sejelek-jelek PPP tak pernah dukung calon non muslim, setidaknya di Sumut. Partai yang merasa paling suci itu demi kepentingan politiknya mendukung non muslim. Di tempat lain ketika mereka dukung non muslim, mereka pun diam seribu bahasa. Jangan jual agama di Pilkada Medan, karena pilihan kita ini seakidah," koar Yulizar.
Bobby pada kesempatan itu, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh banyak ulama, ustaz dan tentu saja masyarakat seluruhnya di Kota Medan.
Bobby kembali mengingat ketika kecil dulu mendapatkan pendidikan agama. Berangkat dari itu, Bobby jelaskan program pentingnya anak-anak peserta didik untuk mempelajari Alquran sejak dini.
"Ini semua untuk menjembatani pembentukan karakter anak-anak Medan agar lebih mulia di kemudian hari," kata Bobby.
Kemudian Bobby juga memikirkan pentingnya menggerakkan ekonomi umat yang dimulai dari masjid.
"Koperasi masjid kita buat, masjid mandiri dengan unit usaha yang kita bangun di masjid. Hasilnya untuk jamaah dan masyarakat sekitar. Sudah saatnya masjid memakmurkan jamaahnya," lanjut Menantu Presiden Jokowi itu.
Soal politik identitas yang dipakai pihak tertentu untuk memburukkan pihak tertentu tak boleh digunakan untuk kampanye.
"Agama, suku, ras jangan untuk alat kampanye, itu bisa merusak kerukunan umat, kerukunan beragama dan masyarakat. Tapi ketika sudah jadi kita wajib gunakan politik identitas untuk menciptakan masyarakat yang madani, majemuk dalam ketaatan," beber Bobby.
Di akhir sambutan, Bobby meminta agar semua masyarakat Medan menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020.
"Kita bisa pilah mana yang baik dan benar, mana yang fitnah dan tuduhan tak berdasar. Gunakan hak suara pilih nomor 2," pungkas Bobby.
Pada kesempatan itu Hasbi Assidiq ketua GPK Medan menerima Alquran dari Abdul Rani untuk dibaca dan dikhatamkan bersama-sama jelang pemilihan Wali Kota Medan.
(JW/RZD)