Luhut Minta China Terus Investasi di Danau Toba

Luhut Minta China Terus Investasi di Danau Toba
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan lainnya saat mengunjungi Kaldera Toba, Jumat (18/12). (Analisadaily/Nirwansyah Sukartara)

Analisadaily.com, Toba - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan mengatakan bahwa pihaknya akan mengajak investor China agar terus menambah investasinya di Danau Toba.

Demikian dikatakannya saat diwawancarai wartawan usai acara Indonesia-Cina Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Prioruty Tourism Destinations, di Kaldera Toba, Jumat (18/12).

"Nanti kita undang menteri nya ke sini (red: Danau Toba). Kan dilihatnya bagus seperti ini, kita suruh mereka bangun hotel di sini," ujarnya.

Dari forum wisata dan investasi Indonesia-China yang digelar tersebut, banyak yang akan ditargetkan untuk kemajuan Danau Toba ke depan. Bukan hanya kunjungan wisatawan yang meningkat, melainkan juga untuk investasi.

Sayangnya Luhut tidak merinci besaran investasi yang sudah ditanam dan akan ditambah investor China. Namun, katanya nilainya akan cukup besar karena selain di infrastruktur juga akan ada investasi hotel di kawasan Danau Toba.

Sebelumnya, Luhut pernah mengungkapkan bahwa China berencana investasi di Danau Toba hingga 10 miliar dolar AS. Selain investor China, kepada wartawan Luhut juga mengatakan sejumlah negara asing lainnya juga dipastikan masih bakal terus berinvestasi di kawasan Danau Toba. Itu juga akan menambah investasi yang kini telah ditanamkan di berbagai proyek di kawasan tersebut. Seperti Kanada, Jepang, Hongkong dan beberapa negara lainnya.

"Kanada juga berminat untuk ikut menanamkan modal sebesar 2 miliar dolar AS di Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia, " ucapnya.

Kegiatan yang sekaligus memperingati 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan China serta menggalakkan perekonomian pariwisata Indonesia ini juga dihadiri Dubes Cina untuk Indonesia, Xiao Qian; Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Bupati Toba, Darwin Siagian dan undangan lainnya.

Luhut mengatakan, investasi Cina dan negara lainnya yang masuk ke kawasan Danau Toba merupakan kerja keras pemerintah yang terus berupaya menggerakkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Ini juga bagian dari upaya penanganan pandemi Covid-19 yang masuk dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sayangnya dia tidak merincikan berapa jumlah investasi China ke Danau Toba.

Salah satu sektor program PEN adalah di sektor andalan Indonesia yakni pariwisata. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengembangkan destinasi wisata yang memprioritaskan ke lima daerah utama yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.

"Harapannya selain investasi terus bertambah, wisatawan mancanegara khususnya dari China juga meningkat terutama usai pandemi Covid-19," kata Luhut.

Sebagai salah satu kawasan destinasi utama yang diprioritaskan, Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar. Tidak hanya destinasi alam, tapi juga memiliki destinasi budaya dan buatan yang sangat menarik. Forum ‘Indonesia-China Tourism and Investment Forum for 5 Key Super Priority Tourism Destinations akan memperkenalkan keistimewaan dan keunikan berbagai kawasan destinasi di Indonesia, sehingga dapat menarik investasi sehingga percepatan pengembangan Sumber Pendapatan Daerah (SPD) dapat dilakukan guna menumbuhkan perekonomian Indonesia.

"Di tengah pandemi dengan kondisi perekonomian yang tengah melambat, maka Indonesia harus mampu meyakinkan investor untuk menanam modalnya di Indonesia, termasuk di kawasan Danau Toba," kata Luhut.

Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China, Mr. Zhang Xu, melalui saluran virtual, mengatakan, pihaknya sepakat untuk terus melakukan kolaborasi internasional guna penanganan dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19, mempromosikan kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Cina.

"Terutama dalam mendukung pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi