Sandiaga Uno (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Parapat - Selama kunjungan kerja di kawasan Danau Toba, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, menemukan sebuah titik pemandangan yang sangat indah.
Titik yang dinilainya menyimpan potensi wisata alam itu bernama Adian Nalambok, yang terletak persis di punggungan bukit di antara Parapat menuju Balige. Pada lokasi tersebut, Sandi melihat hamparan luas perbukitan yang mengelilingi Danau Toba dari atas ketinggian.
Persis dari atas Adian Nalambok, terlihat sebuah desa bernama Meat yang terletak di lembah sisi selatan Danau Toba, tepatnya Kecamatan Tampahan, Toba Samosir, Sumatera Utara. Namun sayang, lokasi strategis yang disebutnya sebagai 'death valley viewing spot' itu belum dikelola dengan baik.
Kawasan itu kini hanya berupa sejumlah warung-warung kecil dengan tempat duduk sederhana. Padahal, pemandangan alam yang menjadi teras warung tersebut dinilainya sangat indah.
"Ini menunjukkan bahwa toba ini banyak sekali titik-titik wisata destinasi yang bisa dikembangkan, dengan pendekatan lewat keindahan alamnya," kata Sandiaga saat singgah ke lokasi itu, Kamis (31/12).
"Kita juga bisa lihat dari ekonomi kreatifnya seperti membuat warung yang instagramable, inilah pariwisata yang bisa membuka lapangan pekerjaan di saat pandemi seperti ini dan peluang bagi masyarakat," tambahnya.
Menurut Sandiaga, pengembangan objek wisata Adian Nalambok diungkapkan Sandi menambah pilihan destinasi wisata bagi wisatawan yang berkunjung ke Danau Toba. Sehingga diharapkan dapat secara langsung menciptakan lapangan kerja yang berujung ketahanan ekonomi rakyat yang terpuruk imbas pandemi Covid-19.
"Jika pandemi ini mereda, kita harus mempersiapkan sesuai dengan tugas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ucapnya.
Merujuk letak geografis Adian Nalambok, Sandi bakal mengintegrasikan wisata alam mulai dari Bandara Silangit dengan Balige dan Parapat.
"Jadi titik ini, titik Adian Nalambok ini mungkin titik yang paling terdekat selain Huta Ginjang, yang bisa dikoneksikan dalam perjalanan dari airport Silangit menuju Balige atau ke Parapat," terang Sandi.
"Nah pengembangannya harus integratif, makanya saya mengajak kolaborasi delapan bupati di delapan kabupaten yang ikut mengelola potensi yang ada di Danau Toba," jelas Sandi.
Terkait status Danau Toba yang kini ditetapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP), Sandiaga menekankan kepada semua pihak untuk bekerja keras dan bekerja tuntas dalam persiapan, khususnya penerapan protokol kesehatan yang disiplin dan ketat.
"Dan saya mengingatkan sekali lagi, dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin kita bisa bangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif, kita bisa bertahan, kita bisa berpihak kepada rakyat dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya," ungkapnya.
"Lihatlah keindahan alam yang menurut saya ini merupakan ciptaan Tuhan yang perlu kita lestarikan, ekosistem pariwisata berbasis keindahan, tetapi juga memiliki keberlanjutan, lingkungan harus kita jaga, lestarikan serta kita harus dukung pariwisata dan ekonomi kreatif," tandas Menparekraf.
(JW/RZD)