Jembatan darurat ini dibangun setelah sebelumnya hanyut akibat banjir bandang tahun 2019.

Akses ini satu satunya jalur yang wajib dilalui dari dan menuju Sosopan maupun ke Sibuhuan.

”Kondisi jembatan sekarang ini sudah memprihatinkan dan sangat membahayakan pengguna jalan,” ucap Hasan Harahap, Rabu (20/1).

Hasan menjelaskan, akses jembatan darurat itu setiap hari ada puluhan kenderaan yang wajib melaluinya.

”Sudah lebih setahun jembatan tersebut hanyut, namun hingga kini belum ada tanda tanda untuk dibangun,” sambungnya.

Sementara kondisi jembatan darurat yang dibangun menggunakan batang kelapa berlantai kayu, sudah mulai keropos dan lapuk.

Ia pun berharap kepada pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk secepatnya membangun jembatan.

Kata dia, apalagi jembatan itu satu satunya akses penghubung masyarakat Sosopan menuju Sibuhuan ibu kata Padanglawas.

"Jangan sampai terjadi lagi korban akibat kondisi jembatan yang sudah lapuk dan keropos,” katanya.

(ATS/CSP)