Penanganan Covid-19, GAMKI Siantar: Pemerintah Harus Tegas

Penanganan Covid-19, GAMKI Siantar: Pemerintah Harus Tegas
Pengunjung mengamati lukisan karya perupa Budi Hariyanto saat pameran tunggal di Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (13/12/2020). (ANTARA FOTO/Saiful Bahri/rwa)

Analisadaily.com, Pematangsiantar - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPC GAMKI) Kota Pematangsiantar, Hendra Simanjuntak, menilai virus Corona di Kota Siantar sudah bahaya.

Lewat konfirmasi pesan WhatsApp, Kamis (21/1), Hendra meneruskan sebuah pesan terkait kondisi penyebaran Corona di Pematangsiantar.

Hal ini menindaklanjuti hasil Swab PCR Massal Gratis Pertama yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar pada tanggal 13 Januari 2021, dari 150 peserta yang Swab 70 orang hasilnya positif.

"Angka ini mendekati 50 persen. Rasio ini sangat besar. Kalau tahun lalu rasio yang positif setiap diadakan Swab PCR Massal Gratis kita hanya sekitar 8 – 10 persen yang positif. Mohon tetap melakukan Protokol Kesehatan. Kondisi Siantar sudah bahaya dalam penyebaran virus Corona," kata Hendra.

Hendra Simanjuntak yang juga aktif mengajar sebagai dosen di Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar ini, meminta kesadaran pribadi dari warga akan pentingnya kesehatan.

Kata dia, pencegahn harus dimulai dari diri sendiri. Pandemi Covid-19 jangan dianggap tidak ada, itu nyata.

"Masyarakat jangan main-main karena hasil tes swab menjadi satu acuan, membuktikan kalau banyak masyarakat yang terpapar virus tersebut," ujarnya.

Hendra menghimbau masyarakat agar saling menjaga kesehatan, tanpa terkecuali.

“Pemerintah, rohaniawan sebagai pemimpin di tempat ibadahnya masing-masing, dan juga tokoh adat harus terus menyuarakan untuk tetap melakukan protokol kesehatan,” pintanya.

Lanjutnya, Pemerintah juga harus jujur, tanggap dan tegas bertindak dalam mengatasi pandemi ini.

“Jujur menyampaikan data yang sudah terpapar, tanggap memberikan solusi penanganannya dan tegas memberikan hukuman bagi warga yang tidak disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan,” tegasnya.

Masih kata dia, kondisi ini jika terus berlanjut maka akan menjadi malapetaka bagi masyarakat Pematangsiantar, dan bisa mengakibatkan kondisi perekonomian dan sosial yang semakin berdampak buruk.

“Mari kita jaga dari diri kita sendiri. Membatasi mobilisasi, menjauhi kerumunan, mencuci tangan, memakai Masker dan menyerahkan diri sepenuhnya pada Tuhan,” tambahnya.

(FHS/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi