Peristiwa Gas Beracun

KAWALI: Seharusnya Jangan Sampai Ada Korban Jiwa

KAWALI: Seharusnya Jangan Sampai Ada Korban Jiwa
Pembukaan sumur bor PT SMGP yang berada di Desa Sibagor Julu, Mandailing Natal (Madina) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Madina - Koalisi Kawali Indonesia Lestari (KAWALI) menyampaikan belasungkawa teramat dalam kepada keluarga dari 5 korban meninggal dunia atas peristiwa dugaan keracunan Gas H20 akibat pembukaan sumur bor PT SMGP yang berada di Desa Sibagor Julu, Mandailing Natal (Madina).

"Kami sunguh menyesalkan kecelakaan ini terjadi, yang seharusnya bisa dicegah, kalau perusahaan melakukan prosedur yang benar dan baik dalam pelaksanaannya," ucap Ketua Umum KAWALI, Puput TD Putra, Selasa (26/1).

PT SMGP merupakan anak perusahaan OTP Geothermal, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Perusahaan ini adalah konsorsium dari Origin Energy, Tata Tower, dan PT Supraco Indonesia, berdiri sejak tahun 2010. Peristiwa dugaan keracunan Gas H2 diakibatkan pembukaan sumur bor yang berada di WELLPAD T, Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.

Disebutkan Puput, dalam melaksanakan kegiatan penambangan mineral panas bumi, sering terjadi kelalaian kecelakaan kerja, penyerobotan lahan, konflik bersama warga setempat, timbulnya kondisi kerja yang tidak aman dari keadaan lapangan yang berbahaya, dan tindakan kerja yang tidak aman serta mengabaikan prinsip-prinsip keselamatan.

"Dari kondisi dan tindakan kerja yang tidak aman tersebut, mengakibatkan kecelakaan kerja. Pada akhirnya menyebabkan korban meningal dan puluhan korban di rawat di rumah sakit," ujarnya.

KAWALI mendesak pihak-pihak terkait bisa memberikan keterangan yang transparan, dan terbuka terkait dengan musibah terjadinya dugaan keracunan Gas H20 akibat pembukaan sumur bor PT SMGP.

KAWALI juga mendorong semua stakeholder terkait untuk melakulan penyelesaian masalah keselamatan dan kesehatan masyarakat untuk dilakukan perbaikan pada kondisi tidak aman, dan tindakan kerja tidak aman agar risiko keselamatan masyarakat serta kesehatan kerja dapat diminimalkan.

"Kita juga eminta pihak terkait melakukan pembinaan atau pelatihan keterampilan kepada masyarakat sekitar, karyawan, sesuai dengan bidang kerjanya," sebut Puput.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi