Hal itu disampaikan pengurus Pemuda Muhammadiyah Asahan, Fahrul Simangunsong pada Abdul Muid bahwasanya ketua DPD PAN Asahan tidak perlu dukungan untuk maju menjadi calon ketua PAN Asahan.

"Pada 1 Febuari 2021 Fahrul Simangunsong dan rekan lain berkunjung serta bersilaturahmi ke Fraksi DPD PAN Asahan untuk membicarakan musyawarah daerah PAN yang akan digelar dalam waktu dekat, namun ketua PAN Asahan, Syaddad Nasution mengatakan pada saat itu, dirinya tidak perlu meminta dukungan dari DPC PAN kecamatan untuk menjadi ketua PAN Asahan," ujar Abdul menirukan suara Syaddad.

Lebih lanjut Muid menirukan pernyataan Syaddad, dirinya lebih pantas menjabat kembali menjadi Ketua DPD PAN Asahan karena diminta langsung oleh DPP PAN.

"Katanya dirinya sudah bertemu langsung dengan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, Langsung diminta kembali memimpin PAN Kabupaten Asahan, jadi tidak perlu meminta dukungan dari DPC PAN Kecamatan, Ormas Islam ataupun dari Kader PAN yang ada di Asahan, karena Musda kali ini gak ada pemilihan, tapi langsung ditunjuk Ketua Umum," ujar Muid kembali menirukan suar Syaddad.

Muid menilai pernyataan yang diucapkan Ketua PAN Asahan, Syaddad dapat menimbulkan kemarahan para kader PAN yang ada di DPC Kecamatan dan Ranting.

"Pernyataan Syaddad ini sangat menunjukkan keangkuhan dan keegoan sebagai pimpinan Partai serta tak perlu menyombongkan diri dan merendahkan Kader PAN Ditingkat kecamatan,apalagi menyebutkan nama ormas," kesal Muid.

Lebih lanjut dia mengatakan, justru kehadiran Partai ditingkat Kecamatan dan Ranting (Grassroots) sangat mempengaruhi kebesaran Partai, kalau antara pimpinan Partai tingkat Pusat, Wilayah, daerah, kecamatan sampai ranting tidak sehat, jangan harap PAN ini akan besar ke depan.

"Kalau komunikasi pimpin Partai seperti tingkat DPD dengan DPC tidak baik jangan harap PAN Asahan ini bisa mengembalikan kejayaannya seperti 2014 yang mana PAN pada saat itu mendapatkan jabatan Wakil ketua DPR Asahan dengan memperoleh 6 kursi," ujar Muid.

Syaddad membenarkan ada pengurus Pemuda Muhammadiyah Asahan berkunjung ke Kantor Fraksi PAN Asahan.

"Iya ada pengurus Pemuda Muhammadiyah seperti Fahrul dan kawan-kawan lainnya berkunjung ke Fraksi untuk bersilaturahmi," kata Syaddad saat dihubungi, Jumat (5/1).

Disinggung mengenai pernyataan yang diucapkannya kepada pengurus Pemuda Muhammadiyah Asahan yang berkunjung pada saat itu, dirinya mengatakan bahwa ucapan itu hanya disalah tafsirkan.

"Bukan saya tidak perlu dukungan untuk menjadi ketua PAN Asahan, tapi saya bertemu dengan ketua umum PAN hanya diperintah oleh untuk mempersiapkan Musda dan Formatur yang akan digelar dalam waktu dekat secara virtual," ujar Syaddad.

Syaddad juga menyebutkan pemilihan ketua PAN Asahan saat ini berbeda dan terjadi perubahan AD/RT dimana kita harus membuka pendaftaran untuk menjadi formatur. "Dari mana pula kita tidak perlu dukungan kalau ingin menjadi ketua PAN Asahan, semua harus mendapatkan dukungan," tegasnya.

Dia berharap kepada aktivis yang berkunjung tersebut harus memahami AD/RT Partai PAN Asahan, terkait dengan pernyataan dirinya jangan asal ditafsirkan aja. "Pernyataan saya itu disalah tafisirkan sehingga menimbulkan kegaduhan di partai," ujarnya.

Dia juga mendukung kepada kader PAN yang ingin maju menjadi calon ketua PAN Asahan asalkan memenuhi syarat untuk menjadi formatur. Nama-nama yang sudah mendaftarkan masuk dalam formatur langsung dikirim ke DPP PAN.

"Saya tegaskan kembali bahwa saya diperintahkan oleh ketua umum PAN untuk menyiapkan kegiatan Musda dan serta menyusun formatur dan alhamdulillah persiapan rencana Musda PAN Asahan sudah mau selesai," tegasnya.

(ARI/CSP)