PT SMGP Sosialisasikan Rencana Kegiatan Inventarisir

PT SMGP Sosialisasikan Rencana Kegiatan Inventarisir
Sosialisasikan rencana inventarisir (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Mandailing Natal - PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menindaklanjuti penyelesaian masalah yang timbul dari musibah pada tanggal 25 Januari 2021 sewaktu perusahaan melakukan uji coba pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi.

Setelah melakukan penanganan dampak dan penanganan korban, PT SMGP mengadakan sosialisasi perkembangan kondisi terkini mengenai penanganan H2S dan rencana inspeksi lapangan area kerja dan inventarisasi perusahaan yang berlangsung di Base Camp perusahaan, Desa Purba Lamo, Kecamatan Lembah Sorik Marapi (LSM).

Sosialisasi ini diikuti peserta dari Kepala Desa dan aparatnya, BPD, Naposo Nauli Bulung, Hatobangon, dan tokoh agama dari 6 desa, yaitu Desa Sibanggor Julu, Sibanggor Tonga, Sibanggor Jae, Hutanamale, Hutalombang, serta Purba Lamo.

Turut hadir Kapolsek Kotanopan, AKP Indra, mewakil Kapolres Madina dan Komandan Koramil Kotanopan, Kapten Inf Anahar Jusar, mewakili Komandan Kodim 0212 Tapanuli Selatan.

Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Eddiyanto, menjelaskan rangkuman tali kasih perusahaan kepada masyarakat yang terdampak musibah, mulai dari santunan, bantuan paket sembako dan kesehatan, pemasangan alat deteksi H2S, surat pernyataan lokasi aman dari H2S oleh bupati, izin mengadakan inspeksi lapangan, dan bagaimana rencana inventarisasi aset.

“Kami mulai melibatkan seluruh unsur masyarakat desa tetangga area kerja perusahaan dan aparat keamanan negara, untuk mengetahui dan ikut mengawal kegiatan pasca musibah beberapa waktu lalu,” jelas Eddiyanto.

Ia menambahkan, alat detektor yang telah terpasang itu sudah berfungsi. Dan pantauan hingga saat ini tidak ada terdeteksi H2S.

“Berdasarkan hasil pantauan dari sensor yang sudah terpasang, semua aman dan tidak ada terdeteksi H2S,” tambahnya.

Kepala Desa Sibanggor Julu, Awaludin, berterima kasih atas sosialisasi yang diadakan.

“Kami menghargai perusahaan karena melibatkan bukan hanya aparat desa namun tokoh masyarakat, tokoh agama, dan Naposo Nauli Bulung. Hal ini baik buat kami, karena semua unsur di desa dilibatkan. Harapan kami selanjutnya, perhatian perusahaan terhadap warga yang masih khawatir untuk turun ke ladang,” kata Awaluddin

Begitu juga dengan Kepala Desa Sibanggor Tonga, Mulyadi. Ia berharap ke depan perusahaan supaya lebih hati-hati dan memetakan berbagai potensi bahaya yang diperkirakan muncul dari proyek panas bumi, sehingga masyarakat lebih memahami dan lebih waspada.

(ADR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi