Gus Irawan Sayangkan Bantuan Disektor Pertanian Minim

Gus Irawan Sayangkan Bantuan Disektor Pertanian Minim
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Gus Irawan Pasaribu. (Analisadaily/Kali H Harahap)

Analisadaily.com, Kualanamu - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Gus Irawan Pasaribu, menyanyangkan bantuan pemerintah pada sektor pertanian dimusim pandemi Covid-19 masih minim. Padahal, sektor ini yang masih tumbuh dan harusnya mendapat prioritas utama.

“Memang pemerintah juga sudah mulai sadar, misalnya sudah digagas food estate, tapi maunya lebih gencar dan alokasinya lebih besar lagi dari pada sektor konsuntif," kata dia setibanya di Bandara Kualanamu pada resesnya di Sumut, Rabu (24/2).

Gus, yang juga ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sumut, mencontohkan, program pemulihan ekonomi nasional (PEN), sektor pertanian tidak mendapatkan alokasi yang besar, malah pemerintah cenderung mengambil kebijakan menghilangkan biaya pajak pertambahan nilai (PPN) nol, atas pembelian mobil baru pada kategori tertentu.

Memang lanjut Gus Irawan yang membidangi keuangan dan perbankan ini, tindakan itu bertujuan untuk menggerekakkan ekonomi agar kemudian pabrik kenderaan itu berjalan dan menghindarkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kemudian ekonomi bisa bergerak cepat, tetapi ini menurutnya hanya sektor konsuntif.

“Mestinya program PEN, pertanian atau pangan harus menjadi prioritas. Apa lagi kita tidak tau kapan berakhir pandemi Covid-19. Okelah saat ini kita bisa impor, sempat pangan ini tidak bisa impor jadi kita mau makan apa. Karenanya, potensi pertanian kita saat ini bagus dan sangat besar ditengah pandemi, tentu ini yang menjadi perhatian pemerintah kedepan," terangnya.

Disingung, pertumbuhan ekonomi saat ini, menururtnya diangka 5 persen, pun demikian menurutnya sangat berat karena secara global pandemi Covid-19 masih melanda dunia.

Apa lagi saat ini menteri keuangan sudah mengambil suatu keputusan, akan ada pemotongan anggaran kedaerah-daerah. Situasi ini bagi pemimpin di daerah tidak mudah dalam menghadapai situasi ini.

Oleh karena itu, saya berharap khususnya di Sumut ada 23 Kabupaten/Kota, sebagian sudah melaksanakan Pemilu kada. Bagi mereka yang terpilih dan akan dilantik pada April 2021, untuk bekerja keras, mencari terobosan-terobosan baru agar masyarakat kita didaerah itu tidak lebih sulit lagi situasinya," katanya.

(KAH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi