IAKMI Sumut menggelar webinar. Mengambil topik 'Menyukseskan Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19 di Indonesia', webinar dihelat melalui aplikasi Zoom Meeting (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pengurus Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Provinsi Sumatera Utara (IAKMI Sumut) kembali menggelar webinar. Mengambil topik 'Menyukseskan Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19 di Indonesia', webinar dihelat melalui aplikasi Zoom Meeting.
Sejumlah narasumber dilibatkan dalam webinar itu. Di antaranya Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, Ketua IAKMI Sumut, Destanul Aulia, Dewan Pakar IAKMI Pusat, Adang Bachtiar. Kemudian Azwan Hakmi Ketua PERSI Sumut, Rice Handayani Kabid BPJS Kesehatan Kota Medan, serta Wahid Khusyairi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batubara.
Dalam paparannya, Kadinkes Sumut, Alwi Mujahit, menegaskan pelibatan semua stakeholder merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19. Hal itu dapat dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi secara massif, baik melalui media massa yang bersifat cetak maupun elektronik.
"IAKMI Sumut memiliki peran strategis untuk menyukseskan program vaksinasi. Vaksinasi ini untuk memutus rantai penularan melalui pembentukan kekebalan kelompok atau herd imunity," kata Alwi mendorong IAKMI menjadi salah satu stakeholder penting di dalam pencapaian target vaksinasi Covid-19, ditulis Senin (8/3).
“Saat ini, prioritas dalam pemberian vaksin adalah tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam mengatasi pandemi covid-19”, sambungnya.
Dewan Pakar IAKMI Pusat, Adang Bachtiar menyampaikan, penanggulangan pandemi covid-19 dapat dilaksanakan dengan sistem komando berdasarkan instruksi yang dikeluarkan pemerintah, baik di tingkat provinsi, kabupaten maupun kota dalam mendukung program 3M dan 3T.
Untuk mempercepat tercapainya herd immunity, diperlukan penambahan fasilitas kesehatan sebagai sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan vaksin khususnya di Sumatera Utara.
“Demikian juga upaya peningatan jumlah logistik (vaksin) bagi seluruh masyarakat,” kata Adang.
Kolaborasi multisektor di dalam penanggulangan masalah nasional, semisal stunting, dapat direplika untuk mempercepat penanggulangan bencana Covid-19.
Kabid Pemanfaatan Primer BPJS Kesehatan Kota Medan, Rice Handayani menjelaskan, BPJS telah menyediakan aplikasi P-Care yang memberikan sumber informasi bagi masyarakat untuk memperoleh vaksin.
“Demikian juga data yang akurat dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi tersebut sehingga masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dapat diketahui secara akurat,” kata Rice.
Ketua IAKMI Sumut, Destanul Aulia, dalam paparannya menegaskan bahwa IAKMI bertanggungjawab menyukseskan target vaksinasi.
“Salah satu tugas IAKMI adalah meciptakan suasana kegembiraan (happiness), senang dan puas ketika masyarakat akan mendapatkan vaksinasi Covid-19,” kata Destanul.
Destanul yang juga dosen FKM USU itu menyatakan, program vaksin covid-19 yang dihubungkan akan kebutuhan kesehatan (health needs), dapat memberikan dampak kepada masyarakat untuk memperoleh imunisasi secara bersama-sama.
Dia juga berharap pemerintah daerah bisa melakukan kajian secara komprehensif di setiap wilayah (baik kota maupun desa) yang dibantu oleh semua unsur masyarakat, praktisi dan akademisi agar vaksinasi ini bisa berjalan baik, mengingat bahwa program pemerintah memerlukan adaptasi dan penerimaan masyarakat secara lokal.
“Strategi komunikasi, informasi dan edukasi tentang vaksin covid-19 wajib dikembangkan oleh semua penta-helix (pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha, pers) dalam mendorong masyarakat untuk mampu menerapkan 3 C (cegah, cari, cermat tangani),” tandas Destanul.
(RZD)