Mobil Glueh 1.0 karya mahasiswa USK Aceh (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh kembali melahirkan inovasi dengan meluncurkan mobil listrik yang diberi nama Glueh 1.0.
Mobil yang merupakan karya dari mahasiswa Fakultas Teknik ini diluncurkan oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal M.Eng, didampingi General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Aceh, Abdul Mukhlis, di Ruang VIP AAC Dyan Dawood.
Ketua Tim Malem Diwa, Muhammad Tajuddin di Banda Aceh, Jumat (12/3) menjelaskan, mobil listrik Glueh 1.0 dibuat oleh 10 mahasiswa dari jurusan teknik mesin di Laboratorium Desain dan Manufaktur yang juga dibimbing oleh Wakil Dekan I Fakultas Teknik Dr. Iskandar ST MEngSc. Mobil ini diciptakan dengan konsep City Car.
Adapun spesifikasi mobil listrik Glueh 1.0 berkapasitas untuk dua orang, dengan bagasi 100 Kg, kapasitas baterai 4200 Wh , daya motor 3500 watt, berat 500 Kg, velocity 50 Km/h, serta menggunakan transmisi otomatis.
Untuk proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih empat bulan.
“Kecepatan maksimum belum dicoba karena baru empat bulan, tapi kita sudah tes kemarin maksimal 50 Km/jam. Sementara untuk soal kecepatan masih dalam proses, tapi dalam kontroler itu ada variasi kecepatannya. Jadi mungkin bisa 24 persen lebih dari itu,” urai Tajuddin.
Begitu pula untuk daya tahan baterai masih percobaan. Sebab, pihaknya belum menggunakan baterai khusus mobil listrik, tetapi masih memakai baterai deep cycle yang biasa digunakan untuk sistim energi surya.
Mobil Glueh 1.0 karya mahasiswa USK
Adapun untuk nama Glueh, Tajuddin mengungkapkan, adalah pemberian Rektor USK diambil dari bahasa Aceh yang artinya Kancil.
Untuk diketahui pula, mobil Glueh 1.0 ialah produk lanjutan dari Tim Malem Diwa yang sebelumnya juga telah melahirkan mobil listrik yang diberi nama Malem Diwa. Di saat yang sama, turut pula dikenalkan Phui, mobil listrik hasil penelitian dosen USK yang didanai Dikti.
Dekan Fakultas Teknik USK, Dr. Ir. Taufiq S M.Eng IPU, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PLN Aceh atas dukungannya terhadap inovasi ini.
Taufik menjelaskan, pembuatan mobil listrik ini menghabiskan biaya Rp150 juta. Adapun rincian sumber dana, PLN memberikan dana hibah sebesar Rp 86 juta, selebihnya ditanggung oleh USK.
“Terima kasih banyak atas dukungannya. Ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa kami bagaimana membuat mobil listrik, kesempatan belajar, kesempatan ikut lomba dan bagaimana membangun team work,” tutur Taufik.
Senada dengan itu, Rektor USK juga menyampaikan terima kasih kepada PLN atas kontribusinya. Serta sangat mengapresiasi atas inovasi dari mahasiswa USK ini.
Ia menilai, kehadiran mobil listrik Glueh 1.0 adalah bagian adaptasi atas perkembangan dunia yang terus mengalami disruption, dimana teknologi menjadi kunci dan inovasi adalah sebuah keniscayaan.
“Dunia terus berkembang menuju otomasi, sementara disruption tak terbendung. Untuk itulah inovasi seperti mobil listrik ini perlu kita dukung dan USK sangat bangga semangat inovasi terus berkembang di perguruan tinggi ini,” ucap Samsul Rizal.
General Manajer PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh, Abdul Mukhlis, memberikan apresiasi kepada USK yang telah berhasil melahirkan karya mobil listrik tersebut. Terkait kemungkinan diproduksi massal, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjuit. Ia berharap, kerja sama seperti ini dapat terus terjalin antara USK dengan PLN Aceh.
“Untuk produksi massal akan kita bicarakan lebih lanjut baik dengan Pak Rektor maupun internal kami di PLN. Saya mengucapkan selamat atas peluncuran Glueh1.0,” sebut Abdul Mukhlis.
(MHD/EAL)