"15 kios dan gedung Dermaga Ajibata sudah selesai pada April 2020 lalu, namun hingga saat ini masih kosong sehingga gedung dan lingkungan sekitar tampak tidak terawat. Begitu juga gedung dermaga selalu tertutup rapat untuk pengguna jasa penyeberangan Ajibata-Samosir," kata pedagang marga Sirait dan Manurung, Senin (22/3).

Sirait mengatakan selayaknya kios yang baru selesai dibangun agar diserahterimakan kepada eks pemilik kios sebagai penerima manfaat untuk berdagang kembali..

"Sepatutnya pemerintah harus memberikan sosialisasi sehingga status eks pedagang sebelumnya jelas, apa sistem sewa, pengontrak dan sebagainya," ujarnya.

"Hingga saat ini kita tidak tahu bagaimana sistem sewa menyewa kios baru tersebut. Kita butuh sosialisasi agar masyarakat eks pemilik kios sebelumnya tidak bertanya-tanya, karena sebelum dibangun pemerintah telah berjanji akan mengembalikan lagi kepada pedagang setelah pembangunan rampung," sambung Manurung.

Para pedagang berharap kios yang dibangun di Ajiabata dapat diserahterimakan kepada eks pemilik kios secepatnya untuk dipergunakan mencari rezeki pada musim libur lebaran 2021.

Sementara Kepala Satuan Pelabuhan (Koorsatpel) Danau Toba, M. Tobing, ketika dikonfirmasi mengakui bahwa kios dan Gedung Pelabuhan Ajibata hingga saat masih kosong dan belum diserahterimakan kepada eks pedagang. Hal ini dikarenakan menunggu peresmian dari Kementerian Perhubungan.

"Hingga saat ini belum ada petunjuk dari pusat, karena Kementerian Perhubungan yang memutuskannya," ujar Tobing.

Sesuai plang proyek tertulis, jenis kegiatan, lanjutan, pembangunan pelabuhan Ajibata Danau Toba Kabupaten Toba Samosir Tahap III selesai dengan nomor kontrak PL 107/6/1/PPK I/BPTD-II/VII/SP/Ajibata/2019 tanggal 1 Juli 2019. Waktu pelaksanaan 180 hari kelender dengan nilai kontrak Rp27.140.465.000, kontraktor pelaksana PT Maybrat Lestari dan konsultan supervisi PT Delima Laksana Tata.

(FHS/EAL)