Informasi diperoleh Analisadaily.com, G sudah menetap di Kota Padang Sidimpuan sejak delapan tahun lalu.

Kesehariannya G bersama istri dan seorang anaknya berjualan bakso di Jalan Patrice Lumumba yang tidak jauh dari pusat pasar Kota Sidimpuan.

"Beliau sosok yang ramah, mudah bergaul dan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan," kata A. Hasibuan, salah seorang warga sekitar, Selasa (23/3).

Menurutnya sebelum ditangkap Densus 88 Anti Teror, G masih menyusun dan menghubungi para ustaz yang mau mengisi tausyiah di bulan suci Ramadan.

"Maka kami sangat kaget mendapat kabar beliau diamankan Densus 88 Anti Teror," ujarnya.

Sementara Camat Padang Sidimpuan Utara, Utom mengatakan, lelaki yang dibekuk Densus 88 itu menetap di kawasan Jalan Patrice Lumumba, Kecamatan Padang Sidimpuan Utara.

"Kesehariannya G membuka warung bakso di kediamannya sejak beberapa tahun lalu," sebutnya.

Sebelumnya Densus 88 Anti Teror menangkap seorang lelaki terduga teroris di Kota Padang Sidimpuan, Senin (22/3).

Penangkapan terduga teroris yang dilakukan saat Subuh itu berlangsung cepat dan tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya. Sementara terduga langsung diboyong ke Jakarta.

Kapolres Padang Sidimpuan, AKBP Juliani Prihatini, membenarkan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Anti Teror di wilayahnya.

"Benar, tadi pagi pihak Densus 88 menangkap seorang lelaki dan langsung dibawa," ujar Juliani.

(HIH/EAL)