Sandiaga Uno dan Bobby Nasution berkeliling melihat Gedung Warrenhuis (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, kembali menunjukkan kinerja kolaborasinya. Tak tanggung, semangat kolaborasi hingga tingkat pusat terlihat mudah baginya.
Sebelumnya, untuk urusan kebersihan kota, Bobby mengundang langsung deputi dari Kementerian Maritim dan Investasi untuk melihat lokasi pembangunan tempat pembuangan akhir (TPA) terintegrasi di kawasan Deli Serdang.
Kali ini untuk urusan pariwisata, Bobby Nasution langsung promo kepada Menteri Pariwisata Sandiaga Uno. Sabtu (27/3) malam Bobby berkegiatan dengan Sandiaga Uno.
Dimulai dari Salat Magrib bersama di salah satu masjid tertua di Medan, Masjid Bengkok, kemudian Bobby membawa Sandiaga berkeliling ke kawasan heritage Kota Medan.
Dari Masjid Bengkok mereka berjalan menuju Gedung Warrenhuis, super market pertama di Kota Medan. Di sepanjang jalan, masih terlihat bangunan klasik. Namun di antaranya ada yang telah rusak.
Kelak, bangunan bersejarah di kawasan Kesawan ini akan kembali ke bentuk aslinya. Itulah target Bobby. Dengan demikian, nilai sejarah diyakini akan menjadi magnet bagi kunjungan wisatawan.
Bobby pun ingin jadikan magnet itu dibalut dengan keragaman kuliner yang telah lama jadi ciri khas Kota Medan.
Maka muncul nama Medan sebagai The Kitchen of Asia. Langkah awal adalah revitalisasi gedung-gedung bersejarah di Kesawan. Lalu di kawasan itu dibiarkan para pelaku UMKM untuk berkreativitas. Utamanya di bidang kuliner hingga budaya.
Rencana itu dipaparkan langsung kepada Sandiaga Uno. Secara detail Bobby menceritakan apa saja dan bagaimana Medan bisa kembali jadi destinasi kebanggaan negeri. Sandi pun langsung mendukung.
Selepas makan malam di Tjong A Fie Mansion, Sandiaga Uno menyapa wartawan. Dia mengatakan akan mendorong rencana Wali Kota Medan menjadikan Medan Kitchen Asia.
"Kitchen of Asia mudah-mudahan bisa masuk program unggulan di bidang pariwisata. Magnet Medan adalah kuliner. Dan itu tepat jika dilengkapi dengan kisah-kisah sejarah," kata Sandi.
Sandi berniat menjadikan magnet sejarah dan kuliner di Medan bisa beriringan dengan pengembangan destinasi super prioritas Danau Toba.
"Ini adalah kebangkitan di bidang pariwisata yang akan membuka peluang usaha dan tentunya lapangan kerja," lanjut Sandi.
Namun memulai kebangkitan ekonomi dari jalur pariwisata juga mesti menerapkan Prokes yang ketat. Sebab pandemi yang telah setahun melanda negeri belum akan berakhir.
Bobby Nasution lantas menjelaskan, kenapa tema Kitchen of Asia yang dipilih untuk kampanye pariwisata Kota Medan.
"Masa kini, dapur itu bukan lagi ruang di bagian belakang. Bukan ruang bersekat yang pengap. Hari ini dapur sudah dipajang di bagian depan. Kita lihat itu di restoran-restoran bagus, di hotel-hotel. Sekarang dapur itu terbuka, orang-orang bisa melihat langsung bagaimana makanan mereka disajikan. Maka chef-nya pun beraksi di depan pelanggannya. Dengan begitu, dengan kemasan seperti itu maka nilainya pun naik. Begitulah kita akan terapkan di Medan, promo kuliner kita akan dibalut sejarah yang akan jadi andalan di sektor pariwisata," papar Bobby.
Menantu Presiden itu sadar bahwa secara tekstur Kota Medan tak punya alam yang cukup untuk jadi destinasi wisata.
"Maka itu kita harus ciptakan. Kawasan Kesawan itu akan kita kembangkan, bukan ke depan tapi mundur ke belakang. Ke zaman dahulu, kita akan lihat historinya. Bagaimana bangunan di sini memiliki ceritanya masing-masing. Dan faktor sejarah itulah yang nanti akan menambah cita rasa kuliner Kota Medan," terang Bobby.
Sembari menunggu revitalisasi gedung-gedung bersejarah di kawasan Kesawan, kulineran akan segera dibuka. Minggu (28/3) malam soft launching Kesawan City Walk telah dijadwalkan. Itu sebagai bagian dari Medan The Kitchen of Asia.
(JW/EAL)