Rektor USU Dr Muryanto Amin mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terhadap aktivitas belajar-mengajar dan aktivitas perkuliahan daring, timbul dampak psikologis terhadap siswa dan mahasiswa.

“Kemendikbud sudah mengkaji banyak hal akibat dari pembelajaran jarak jauh itu. Banyak yang tertekan secara psikologis dan menimbulkan persoalan bagi perkembangan siswa dan mahasiswa. Karena daring tidak bisa menggantikan tatap muka dosen,” ujar Mury.

Karenanya, ia menjelaskan kegiatan vaksin massal sebagai bentuk untuk percepatan dosen dan tenaga pendidikan USU dalam persiapan mengaktifkan kembali perkuliahan tatap muka. Rencana pemerintah, kuliah tatap muka akan digelar pada September 2021.

Muryanto mengatakan pihaknya juga tengah mempersiapkan fasilitas protokol kesehatan dalam menunjang aktivitas perkuliahan tatap muka nantinya.

”Awal September, baru kita lakukan pembelajaran luring atau luar jaringan‎ (tatap muka),” tegasnya.

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution yang turut menyaksikan vaksinasi massal mengatakan, pelaksanaan vaksin massal sebagai wujud ikhtiar dan syukur dalam menekan dan menyelesaikan pandemi Covid-19 ini.

“Para dosen tenaga pendidik yang ikut melaksanakan vaksinasi ini adalah bukti syukur kita kepada Allah atas kesehatan yang masih diberikan kepada kita. Mudah-mudahan ikhtiar yang kita lakukan membuahkan hasil, memberikan kesehatan terus kepada kita semua dan memberikan kesehatan kepada kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara,” ujarnya.

Bobby menjelaskan bahwa Pemko Medan, kembali menerima vaksin Covid-19 sebanyak 345.260 dosis dari pemerintah pusat.

Pihaknya terus mengejot percepatan vaksinasi kepada warga Medan.

“‎Target pemerintah Kota Medan untuk melaksanakan vaksin yakni 75 persen warga sudah divaksin,” katanya.

(BR)