Cincin Olimpiade diterangi di depan Stadion Nasional di Tokyo, Jepang 22 Januari 2021. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Analisadaily.com, London - Para ahli kesehatan menyampaikan, ketidakmampuan Jepang untuk menahan pandemi Covid-19 membuat rencana untuk menyelenggarakan Olimpiade di Tokyo harus dipertimbangkan kembali.
Olimpiade 2020, yang sudah tertunda satu tahun, akan dimulai dalam waktu kurang dari 100 hari, bahkan ketika Jepang memperluas tindakan kuasi-darurat untuk menghentikan gelombang keempat infeksi.
Kata mereka di British Medical Journal, Jepang telah menunjukkan "kinerja yang buruk" dalam menahan penularan virus, bersama dengan kapasitas pengujian yang terbatas dan peluncuran vaksinasi yang lambat.
"Rencana untuk mengadakan pertandingan Olimpiade dan Paralimpiade musim panas ini harus dipertimbangkan kembali sebagai masalah yang mendesak," tulis penulis utama, Kazuki Shimizu dari London School of Economics dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/4).
"Mengadakan Tokyo 2020 untuk tujuan politik dan ekonomi domestik, mengabaikan kepentingan ilmiah dan moral, bertentangan dengan komitmen Jepang terhadap kesehatan global dan keamanan manusia," ujarnya.
Komentar tersebut menambah keraguan diantara para profesional medis, bahwa Olimpiade dapat dilaksanakan dengan aman musim panas ini. Sebuah survei terhadap lebih dari 1.000 dokter Jepang bulan lalu menunjukkan bahwa 75 persen percaya lebih baik menunda Olimpiade.
Profesor Universitas Kyoto, Hiroshi Nishiura, seorang penasihat respon pandemi pemerintah, mendesak dalam komentar majalah minggu ini bahwa pihak berwenang menunda Olimpiade satu tahun untuk memberikan lebih banyak waktu untuk memvaksinasi publik.
Jepang memulai dorongan inokulasinya pada bulan Februari, lebih lambat dari kebanyakan negara ekonomi utama. Sejauh ini, hanya 0,9 persen publik Jepang yang menerima tembakan pertama, dibandingkan dengan 2,5 persen di Korea Selatan, dan 48 persen di Inggris.
Pejabat Olimpiade dan pemerintah mengatakan penundaan lebih lanjut dari Olimpiade tidak mungkin dilakukan.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah akan melakukan "segala kemungkinan" untuk mencegah penularan lebih lanjut menjelang Olimpiade, setelah seorang pejabat partai yang berkuasa mengatakan membatalkan acara tersebut tetap menjadi pilihan.(CSP)