Kondisi jalan di Nagori Simantin Panei, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun (Analisadaily/Franscius Simanjuntak)
Analisadaily.com, Panei - Sejumlah jalan di Kabupaten Simalungun terpantau rusak parah, termasuk jalur alternatif menuju Dermaga Tigaras, dari Simpang Raya, Nagori Marjandi, Kecamatan Panei.
Akses jalan tersebut tak layak dilalui lantaran lubang yang menganga di sepanjang jalan dapat membahayakan pengendara.
"Cukup memprihatinkan kondisi jalan, rusak semua. Berharap Pemerintah Kabupaten Simalungun bisa serius memperbaiki jalan ini, karena banyak pendapatan, objek wisata Danau Toba dan hasil bumi melalui jalan ini," kata seorang warga, Revando Marpaung.
Amatan
Analisadaily.com, warga sangat menaruh harapan jalan tersebut segera diperbaiki. Sebab itu menjadi sektor penting dalam distribusi hasil pertanian warga seperti padi, sawit, kopi, jagung, aren, sayur mayur, termasuk akses menuju perkebunan PTPN IV Sidamanik.
Menyikapi persoalan ini, Anggota DPRD Sumatera Utara, Rony Reynaldo Situmorang, menyampaikan rencana perbaikan sudah diusulkan dari pokok pikiran Partai Nasdem.
Menurutnya anggaran untuk perbaikan jalan tersebut sudah disetujui dengan pengerjaannya di bawah Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Sumatera Utara.
"Anggaran perbaikan sudah diketok senilai Rp17,5 miliar. Tapi pelaksanaannya nanti di Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut. Soal kapan realisasi pengerjaan bisa ditanyakan ke mereka yang mengerjakannya," kata Rony, Rabu (21/4).
Dalam anggaran tersebut, sambung Rony, perbaikan jalan dilakukan sepanjang 4 kilometer. Menurutnya saat ini sedang dalam proses penyelesaian dokumen perencanaan.
"Mudah-mudahan Juni atau Juli mulai pengerjaan," jelasnya.
Rony menyampaikan, anggaran perbaikan jalan provinsi begitu terbatas dalam APBD Sumut. Dia mengungkapkan lebih dari 3.000 kilometer jalan provinsi yang mesti diperhatikan.
"Ada 3.000 km lebih jalan berstatus provinsi. Ini mesti dibiayai. Saya mengira Pemkab/Pemko jangan terlalu gampang melepas aset jalan ke provinsi. Sementara APBD Provinsi Sumut terbatas, hanya Rp 13,5 triliun," tukasnya.
(FHS/EAL)