WHO Targetkan Pemberantasan Malaria di 25 Negara

WHO Targetkan Pemberantasan Malaria di 25 Negara
WHO memperkirakan sekitar 229 juta orang mengidap penyakit yang ditularkan oleh nyamuk pada 2019. (AFP/Philippe Huguen)

Analisadaily.com, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan inisiatif untuk membantu memberantas penyakit Malaria di 25 negara lagi pada tahun 2025.

Menjelang Hari Malaria Sedunia, badan kesehatan PBB menegaskan, penghapusan penyakit yang menewaskan sekitar 400.000 orang setiap tahun di seluruh dunia adalah "tujuan yang layak untuk semua negara".

Melalui inisiatif yang diluncurkan pada tahun 2017, WHO mengatakan telah mendukung 21 negara dalam upaya mereka untuk membawa beban kasus malaria ke nol pada tahun 2020.

Delapan dari mereka berhasil melaporkan nol kasus malaria pada manusia pada akhir tahun lalu, termasuk China, Iran dan Paraguay.

Dan WHO mengatakan, sekarang telah mengidentifikasi kelompok baru yang terdiri dari 25 negara, termasuk beberapa dari kelompok sebelumnya dan beberapa tambahan baru, dengan potensi memberantas malaria dalam jangka waktu lima tahun, pada tahun 2025.

Di antara negara-negara dalam kelompok baru tersebut adalah Guatemala, Honduras, Korea Utara dan Thailand.

"Negara-negara ini akan menerima dukungan khusus dan bimbingan teknis saat mereka bekerja menuju target nol malaria," kata badan itu dalam sebuah pernyataan dilansir dari Channel News Asia, Kamis (22/4).

Dalam laporan tahunannya tentang malaria yang diterbitkan November lalu, WHO memperkirakan sekitar 229 juta orang menderita penyakit yang ditularkan oleh nyamuk pada 2019, angka yang sama selama empat tahun terakhir.

Lebih dari 90 persen kematian akibat malaria terjadi di Afrika, mayoritas, lebih dari 265.000 pada anak kecil.

Sementara laporan tahunan mengecam kemacetan kemajuan dalam menurunkan jumlah kematian tahunan akibat malaria di seluruh dunia, WHO mengatakan banyak negara secara bertahap memenangkan pertempuran melawan penyakit tersebut.

Masih kata WHO, sebanyak 46 dari 87 negara di dunia yang terkena malaria melaporkan kurang dari 10.000 kasus pada 2019, peningkatan dramatis dari tahun 2000, ketika hanya 26 dari mereka yang melaporkan sangat sedikit kasus.

Pada akhir tahun lalu, 24 negara malaria di dunia melaporkan bahwa mereka telah menghentikan penularan penyakit selama tiga tahun atau lebih, dengan 11 di antaranya disertifikasi oleh WHO sebagai bebas malaria.

"Banyak negara yang kita kenal hari ini memiliki beban malaria yang sangat tinggi. Keberhasilan mereka diraih dengan susah payah dan datang hanya setelah beberapa dekade aksi bersama," kata ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Meski situasinya berbeda di setiap negara, WHO mengatakan, sebagian besar negara yang berhasil mencapai nol kasus malaria memiliki sistem perawatan kesehatan primer yang kuat yang membantu memastikan akses luas ke layanan pencegahan, diagnosis dan pengobatan.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi