Jalan proyek PLTA Batangtoru terdampak bencana tanah longsor (Analisadaily/Hairul Iman Hasibuan)
Analisadaily.com, Tapsel - Jalan proyek R 17 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru di Kelurahan WEK I Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) rusak akibat tertimpa batu dan tanah longsor kebun warga yang berada disisi atas badan jalan.
Pantauan Analisadaily.com, Senin (3/5), hantaman batu dan tanah longsor itu juga membuat beberapa titik badan jalan R 17 tergerus ke Sungai Batangtoru yang berada tepat di bawahnya.
Selain itu, satu warung yang berada di sisi jalan R 17 PLTA Batangtoru juga turut tertimpa batu dan tanah longsor.
Akibatnya, sejumlah orang yang tengah berada di warung itu menjadi korban, termasuk dua karyawan PLTA Batangtoru. Saat ini, pihak tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian.
Communication and External Affair Director PT North Sumatra Hydro Energy (MAHE) Firman Taufick sebagai pengelola PLTA Batangtoru, mengatakan, pihaknya sudah melakukan negosiasi dan meminta warung dipindahkan, mengingat potensi bahaya yang ada selama pembangunan berlangsung.
"Seharusnya tiga hari lagi perusahaan dan pihak pemilik warung akan membicarakan perpindahan lokasi, namun tiba-tiba longsor terjadi," katanya.
Dijelaskan, longsoran berasal dari atas tebing yang lokasinya di luar proyek yang kemudian longsorannya menuju ke dalam proyek melewati tiga titik.
"Tebingnya hampir tegak secara alami, sehingga sensitif terhadap tekanan seperti curah hujan tinggi, sementara akses R10, R3 dan R17 sudah dibangun sejak 2019 yang berarti sudah padat," terangnya.
Sebagai wujud kepedulian dan simpati terhadap korban, perusahaan akan bertanggung jawab terhadap keluarga korban sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta berdasarkan kebijakan yang akan diambil atas peristiwa ini.
"Namun untuk korban yang bukan karyawan, perusahaan hanya akan memberikan uang tali kasih sebagai wujud kepedulian," sebutnya.
(HIH/RZD)