Petugas melakukan evakuasi terhadap penambang emas yang tertimbun longsor (AFP/Handout)
Analisadaily.com, Solok - Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok Selatan, Romi Aprijal mengatakan, timnya sudah menemukan dan mengevakuasi 16 orang penambang emas yang tertimbun longsor di Timbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari.
"Delapan diantaranya ditemukan meninggal dunia dan delapan lagi keadaan luka-luka," kata Romi Aprijal di Padang Aro dilansir dari Antara, Selasa (11/5).
Sebanyak delapan korban meninggal yang sudah ditemukan, Yasril warga Sungai Padi Kecamatan Sangir, Buyung warga Bidar Alam Yuniadi alamat Abai Sangir, Ijal warga Sungai Rambutan.
Siat warga Sungai Rambutan, Nova warga Bumi Ayu Kecamatan Sangir, Pam De warga Dharmasraya dan Catno warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Sedangkan yang luka-luka, Epi dan Deri warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan, Tomi warga Timbulun dan Sito warga Sungai Rambutan Kecamatan Sangir.
Eka alamat Bumi Ayu dan Fajrul warga Liki Kecamatan Sangir serta Abit dan Mitro warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.
Dia mengatakan, diperkirakan satu orang lagi yaitu Siman warga Sampu masih dalam tahap pencarian. Yang menjadi kendala di lapangan, kondisi jalan yang susah dilalui dan evakuasi harus dilakukan secara manual.
Selain itu, tumpukan batu berukuran besar yang menimbun lokasi juga menyulitkan tim dalam melakukan penggalian.
"Kondisi saat ini penggalian harus menggunakan alat berat karena banyak batu berukuran besar yang tidak mungkin dipindahkan secara manual," ujarnya.
Dia menambahkan, curah hujan yang tinggi dari Minggu 9/5 sore sampai dini hari mengakibatkan bukit di sekitar tambang emas liar longsor dan menimbun penambang di Timbahan sekitar pukul 7.30 WIB.
(CSP)