Seorang petugas kesehatan menunjukkan sebotol vaksin polio selama upaya vaksinasi yang dijalankan pemerintah di Manila pada 14 Oktober 2019. (AFP/Ted Aljibe)
Analisadaily.com, Filipina - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyatakan, wabah polio di Filipina telah berakhir.
Dua organisasi ini pun memuji upaya pemerintah untuk memerangi penyakit itu meskipun ada pandemi virus Corona.
Badan-badan PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada hari Jumat (11/6), bahwa Departemen Kesehatan Filipina menyimpulkan tanggapannya terhadap wabah polio pada 3 Juni setelah tidak ada kasus yang terdeteksi selama 16 bulan usai kampanye dan pengawasan imunisasi besar-besaran.
Pejabat kesehatan Filipina mengumumkan, polio telah muncul kembali di negara itu pada September 2019, hampir dua dekade setelah WHO menyatakan negara Asia Tenggara itu bebas dari penyakit virus, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Tidak ada obat yang diketahui.
Pejabat kesehatan pemerintah, yang didukung WHO dan UNICEF, kemudian secara signifikan memperluas kampanye anti-polio yang berlanjut meskipun awal pandemi Covid-19 tahun lalu. Sekitar 30 juta dosis vaksin polio oral diberikan kepada anak-anak di seluruh Filipina.
“Ini adalah kemenangan besar bagi kesehatan masyarakat dan merupakan contoh luar biasa dari upaya kolektif yang dapat dicapai, bahkan di tengah pandemi Covid-19,” kata Dr Rabindra Abeyasinghe, yang mewakili WHO di Filipina dilansir dari Channel News Asia.
Upaya imunisasi polio juga menghadapi ketakutan yang melibatkan vaksin lain.
Program imunisasi pemerintah dirusak pada tahun 2017 oleh vaksin demam berdarah yang dibuat oleh pembuat obat Perancis Sanofi Pasteur yang oleh beberapa pejabat Filipina dikaitkan dengan kematian setidaknya tiga anak.
Pemerintah menghentikan upaya imunisasi dengue setelah Sanofi mengatakan sebuah penelitian menunjukkan vaksin tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi dengue yang parah.
Lebih dari 830.000 anak menerima vaksin Dengvaxia di bawah kampanye, yang diluncurkan pada 2016 dan dihentikan pada 2017.
Pejabat Sanofi mengatakan vaksin Dengvaxia aman dan akan mengurangi infeksi dengue jika vaksinasi dilanjutkan.
Pejabat kesehatan Filipina telah berjuang untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap vaksin sejak saat itu.
(CSP)