Stadion Nasional di Tokyo pada 9 Mei 2021, selama acara uji coba Olimpiade Tokyo 2020. (Reuters/Kim Kyung-Hoon)
Analisadaily.com, Tokyo - Penyelenggara Olimpiade Tokyo menyatakan, 10.000 penggemar akan diizinkan menonton secara langsung, dan kompetisi dapat berjalan secara tertutup jika infeksi Covid-19 melonjak.
Keputusan itu, yang datang hanya beberapa minggu sebelum upacara pembukaan, mengakhiri spekulasi berbulan-bulan tentang apakah penonton akan diizinkan di Olimpiade yang ditunda karena pandemi. Penggemar luar negeri dilarang pada bulan Maret.
"Mengingat pembatasan pemerintah pada acara publik, batas penonton untuk Olimpiade akan ditetapkan pada 50 persen dari kapasitas venue, hingga maksimum 10.000 orang di semua venue," kata penyelenggara dalam sebuah pernyataan dilansir dari Channel News Asia, Senin (21/6).
Keputusan tentang penonton di Paralimpiade akan ditunda hingga 16 Juli, seminggu sebelum Olimpiade dibuka. Dan para pejabat membuka kemungkinan pembalikan jika virus pulih kembali.
"Jika harus ada perubahan dramatis besar dalam situasi infeksi, kita mungkin perlu meninjau kembali masalah ini di antara kita sendiri dan kita mungkin perlu mempertimbangkan opsi untuk tidak memiliki penonton di venue," kata Gubernur Tokyo, Yuriko Koike.
Pakar medis senior, termasuk penasihat utama pemerintah mengatakan penyelenggaraan Olimpiade secara tertutup akan "ideal" dari perspektif kesehatan.
Mereka khawatir kerumunan penggemar dapat memicu gelombang baru infeksi di negara yang masih berlomba untuk memvaksinasi penduduknya.
Keputusan itu diumumkan setelah pembicaraan lima arah antara penyelenggara Tokyo 2020 dan pejabat dari pemerintah Jepang, pemerintah Tokyo, Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan Komite Paralimpiade Internasional.
Berbicara sebelum pertemuan, Ketua IOC, Thomas Bach mengatakan, dia sangat yakin bahwa itu akan menjadi keputusan untuk melindungi rakyat Jepang dan semua peserta dengan sebaik-baiknya.(CSP)