Belanda tersingkir di babak 16 besar setelah dikalahkan Republik Ceko, dan Asosiasi Sepakbola Kerajaan Belanda (KNVB) mengkonfirmasi, ia telah pergi dengan persetujuan bersama. Ia menambahkan bahwa tempat perempat final adalah persyaratan dalam kontrak De Boer.

"Saya telah memutuskan untuk tidak melanjutkan sebagai pelatih nasional. Tujuannya belum tercapai, itu jelas," kata dia dilansir dari Sports Mole, Rabu (30/6).

De Boer mengambil alih Oranje pada September tahun lalu setelah pendahulunya, Ronald Koeman, mengundurkan diri untuk mengambil alih di Barcelona.

Belanda tampil impresif di babak penyisihan grup, memenangkan semua tiga pertandingan melawan Ukraina, Austria dan Makedonia Utara, tetapi gagal melawan Ceko setelah bek Matthijs De Ligt dikeluarkan.

“Ketika saya didekati untuk menjadi pelatih nasional pada tahun 2020, saya pikir itu adalah suatu kehormatan dan tantangan, tetapi saya juga menyadari tekanan yang akan datang kepada saya sejak saya ditunjuk," sambungnya.

“Tekanan itu semakin meningkat sekarang, dan itu bukan situasi yang sehat bagi saya, juga bagi sepak bola Belanda dalam perjalanannya ke kualifikasi Piala Dunia. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang, tentu saja para penggemar dan para pemain. Saya juga berterima kasih kepada manajemen yang telah menciptakan iklim olahraga terbaik di sini di kampus," tuturnya.

De Boer menikmati karir bermain yang luar biasa, memenangkan 112 caps untuk Belanda dan mewakili mereka di dua Piala Dunia dan tiga Kejuaraan Eropa serta melayani Ajax dan Barcelona dengan istimewa.

Namun, ini adalah babak mengecewakan lainnya dalam karir kepelatihan De Boer, yang dimulai dengan baik di Ajax tetapi sejak itu menampilkan tugas yang berumur pendek dan tidak mengesankan di Inter Milan dan Crystal Palace.

(CSP)