Gunung berapi Taal, yang terletak di danau yang indah, telah mengeluarkan belerang dioksida selama seminggu terakhir, menciptakan kabut asap di Manila dan beberapa provinsi sekitarnya, dan memicu peringatan kesehatan.

Hampir 4.500 orang telah meninggalkan rumah mereka sejak pihak berwenang menyerukan evakuasi daerah berisiko tinggi di tepi danau.

Beberapa pemukiman telah dikunci, untuk sementara mencegah penduduk kembali ke properti mereka.

"Letusan yang mirip dengan peristiwa 1 Juli 2021 dapat terjadi dalam waktu dekat," kata Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina dalam sebuah pernyataan dilansir dari Channel News Asia, Minggu (4/7).

Taal, yang terletak 50km selatan Manila, meledak pada Kamis lalu, mengirimkan uap dan pecahan batu ratusan meter ke langit.

Beberapa letusan kecil menyusul. Ini mendorong badan seismologi untuk menaikkan tingkat siaga dari dua menjadi tiga.

Letusan terakhir di sana pada Januari 2020 menyemburkan abu setinggi 15 km dan memuntahkan lahar panas, menghancurkan sejumlah rumah, membunuh ternak dan mengirim lebih dari 135.000 orang ke tempat penampungan.

Taal adalah salah satu gunung berapi paling aktif di negara yang secara berkala dilanda letusan dan gempa bumi karena lokasinya di "Cincin Api" Pasifik - zona aktivitas seismik yang intens.

(CSP)