Artinya dalam tiga hari ke depan pihaknya hanya akan menegur secara lisan para pekerja yang masih kedapatan masuk Kota Medan.

Hal ini disampaikan Bobby dalam wawancara yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta, Minggu (11/7) malam.

"Senin (12/7) memang sudah kita terapkan PPKM Darurat, namun kita masih bersifat persuasif dan sosialisasi dahulu selama tiga hari pertama kepada pengguna jalan yang bukan warga Medan. Bagaimana pun pasti ada yang belum mengetahui adanya penyekatan selama PPKM Darurat. Namun setelah tiga hari pertama, kita akan lebih serius," kata Bobby.

Menurutnya setelah melewati tiga hari pertama PPKM Darurat, syarat yang paling utama jika ada warga luar Medan yang masuk, apabila pegawai kantoran harus dilengkapi surat tugas dari pimpinan perusahaan.

"Setelah sosialisasi, nantinya kalau ada pekerja sektor esensial dari luar Kota Medan, maka syaratnya harus ada surat tugas dari pimpinan mereka, karenakan aturannya sudah harus WFH. Nah yang WFO ini harus ada surat, lalu kalau ada sertifikat vaksin masih kita beri keringanan, namun untuk pekerja sektor kritikal tetap dipersilahkan masuk," ujar Bobby.

Dalam wawancara yang juga dihadiri Wali Kota Padang dan Walikota Balikpapan tersebut, diakui Bobby Nasution bahwa pihaknya tidak bisa bekerja sendirian dalam menerapkan PPKM Darurat, mengingat sangat banyak jalan-jalan tikus (alternatif) untuk masuk ke Kota Medan sehingga dirinya mengimbau agar peran serta masyarakat yang paling membantu dalam penerapan PPKM Darurat.

"Saya akui jalan-jalan tikus masuk ke Kota Medan ini sangat banyak, kita tidak mungkin menjaga semua jalur ini, maka saya imbau ke masyarakat kalau tidak terlalu penting ya mending aktivitas di rumah saja demi kenyamanan kita bersama," tukasnya.

Menantu Presiden Jokowi ini juga sempat menyinggung angka vaksinasi Covid-19 di Kota Medan yang kini menyentuh 25%.

(QQ/EAL)