Di Samosir masih ditemukan ibu dengan ukuran LILA kurang dari 23.5 cm dan kadar < 11 gr/dl. Daya beli masyarakat di Samosir tergolong rendah, dipengaruhi oleh masih tingginya masyarakat prasejahtera di daerah ini. Untuk itu perlu dihasilkan produk makanan berharga murah, daya terima baik dan mengandung nilai zat gizi tinggi.

Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut, tim dari LPPM USU yang sedang mengadakan pengabdian kepada masyarakat, mengembangkan pangan lokal yang dapat meningkatkan status gizi ibu hamil dan menyusui.

Pangan lokal yang dikembangkan tersebut berbahan ubi jalar, jagung, daun ubi, jantung pisang, dan ikan mujair. Bahan pangan lokal ini dibuat menjadi bubur instan multi gizi. Bahan pangan lokal ini banyak dijumpai di daerah tersebut dan berharga murah.

Tim dari LPPM USU tersebut terdiri dari Prof Evawany Yunita Aritonang, Prof Sorimuda Sarumpaet, Syarifah, dan Halinda Sari Lubis. Kegiatan pengabdian dilakukan di Desa Cinta Dame, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

“Tim melakukan edukasi tentang pentingnya menjaga status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, dan edukasi tentang pemanfaatan bahal lokal untuk pembuatan bubur instan multi gizi, serta edukasi cara pembuatan bubur instan tersebut,” kata Prof Evawany, Senin (30/8).

Pengabdian masyarakat ini memberikan fasilitas berupa oven dan blender berkecepatan tinggi. Kegiatan ini dihadiri oleh kepala desa, ibu ketua PKK, bidan desa, kader posyandu, dan petugas kesehatan perwakilan dari Puskesmas Simarmata.

Kepala Puskesmas dan Kepala desa berterima kasih atas pengabdian yang dilakukan tim dari LPPM USU dan siap bekerja sama agar status gizi ibu hamil dan ibu menyusui di Kabupaten Samosir bisa meningkat.

(RRS/RZD)