Mahasiswa UMSU dampingi KOPA Bina Anak Sungai Deli (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Mahasiswa UMSU yang lulus program kementerian, PKM-PM, mengimplementasikan program mereka dalam mendampingi Komunitas Pencinta Anak (KOPA) Medan dalam mengelola limbah Sungai Deli menjadi produk bernilai ekonomi.
Program dimulai pada bulan Juni 2021 dengan mengawalinya dengan bermain bersama agar terbangunnya kekompakkan, kebersamaan, dan kekeluargaan antara mahasiswa dan anak-anak binaan KOPA Medan.
Selanjutnya mahasiswa memberikan pengenalan produk-produk unggulan yang terbuat dari limbah menjadi produk yang dapat dijual dan menghasilkan pendapatan. Apalagi lokasi KOPA dekat muara banjir, sehingga sampah bermuara di sekitaran lokasi KOPA. Hal ini juga dipandang sebagai sebuah peluang antara KOPA dan mahasiswa.
Feza, Ketua Pelaksana, mengungkapkan, program PKM-PM ini berfokus pada anak-anak binaan yang dikelola oleh KOPA dengan memanfaatkan limbah yang tidak dipakai menjadi produk karya anak-anak.
“Ketersediaan bahan baku pelatihan banyak sehingga tak ada kesulitan dalam menyediakan bahan baku,” ujarnya, Kamis (2/9).
Bentuk-bentuk pelatihan pembuatan kerajinan limbah, antara lain pengelolaan limbah kain perca menjadi konektor masker, limbah tutup botol menjadi hiasan mobil, limbah botol pelastik menjadi celengan, limbah bungkus minyak goreng menjadi dompet/tempat pensil, dan yang paling diminati adalah pembuatan meja dan kursi terbuat dari sampah pelastik yang dikumpulkan oleh anak-anak ke dalam botol minuman dalam kemasan berukuran 1.5 liter, atau yang biasanya dinamakan ecobrick.
“Ecobrick ini yang paling sulit dikerjakan melalui program LISA (Lihat Sampah, Ambil) oleh anak-anak, karena anak-anak kini berebut mengumpulkan sampah plastik untuk dikumpulkan dalam membuat ecobrick. Harga pasarannya juga menjanjikan anak-anak sebagai uang saku mereka,” ucapnya.
“Program ini tujuan utamanya adalah agar anak-anak bisa mengubah kebiasaan buruk, kebiasaan di jalanan, dan lain-lain menjadi kegiatan yang bermanfaat dan menhasilkan penghasilan,” sambungnya.
Syafri Tanjung, Ketua KOPA mengapresiasi program mahasiswa yang membantu pihaknya dalam membina anak-anak dengan memberikan pelatihan pembuatan kerajinan sampah yang bahan bakunya ada di sekitaran anak-anak.
“Sebenarnya program anak-anak UMSU ini, kami yang memintakan. Beberapa bulan lalu anak-anak mengabari saya, tanya-tanya apa yang bisa dibantu dan karena apa. Saya bilang saja masalah-masalah KOPA dalam pembinaan anak-anak. Luar biasa anak-anak sangat kreatif dan benar-benar tepat sasaran,” tandasnya.
(RZD)