Kader Golkar di Tapteng Harus Solid dan Kuat

Kader Golkar di Tapteng Harus Solid dan Kuat
Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Riza Fakhrumi Tahir (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sibolga - Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Riza Fakhrumi Tahir mengatakan, kader Golkar di Tapanuli Tengah (Tapteng) harus solid dan kuat, sehingga tidak gampang diadudomba dan dipecahbelah.

“Siapapun yang memimpin Golkar di Tapteng, seluruh kader harus bersatu, solid dan kuat. Kalau kita solid dan kuat, tidak gampang diadudomba dan dipecahbelah oleh lawan-lawan politik Golkar,” kata Riza di hadapan Ketua dan Sekretaris Pimpinan Kecamatan saat menjelaskan keputusan DPD Partai Golkar Sumut tentang penetapan Pelaksana Tugas Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Tapteng di Pandan, ditulis Minggu (5/9).

DPD Partai Golkar Sumut menetapkan Zulchairi Pahlawan dan Fransisca Naindo Simanjuntak sebagai Plt Ketua dan Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Tapteng. Keputusan ini sebagai tindak lanjut surat Mahkamah Partai Golkar (MPG) yang mengembalikan mekanisme penyelesaian masalah internal Golkar Tapteng kepada Partai Golkar Sumut.

Beberapa bulan lalu, sejumlah kader menggugat hasil Musda Partai Golkar Tapteng ke MPG. Lalu, MPG tidak memproses masalah ini lebih lanjut, dan kemudian mengembalikan penyelesaiannya ke DPD Partai Golkar Sumut.

Riza mengatakan, penetapan Plt Ketua dan Plt Sekteraris DPD Partai Golkar Tapteng sebagai wujud kepatuhan kepada instruksi Mahkamah Partai. Oleh karena itu, Ketua KOSGORO 1957 Sumut ini meminta seluruh Pengurus Golkar Tapteng dan Pengurus PK se Tapteng mematuhi keputusan Partai Golkar Sumut serta mendukung Zulchairi dan Fransisca memimpin Golkar di Tapteng.

“Tugas Pelaksana Tugas adalah untuk melakukan konsolidasi dan melaksanakan Musda Luar Biasa. Jika dianggap perlu, Plt diberi kewenangan untuk menyegarkan pengurus sampai ke tingkat desa dan kelurahan. Kalau tidak ada perintah Pak Ijeck, Saudara Zulchairi jangan berfikir mau jadi ketua definitif atau bupati. Jangan melampaui kewenangan Ketua Golkar Sumut. Biarkan warga Tapteng sendiri yang memimpin Golkar dan daerahnya,” ujar Riza.

Posisi Strategis

Dalam pengarahannya, Riza menjelaskan posisi strategis Golkar Tapteng sebagai pemenangan kedua pada tiga kali Pemilu. Bahkan pada Pemilu 2004, Golkar menjadi pemenang pertama di Tapteng. Selain itu, Tapteng adalah kampung halaman, Akbar Tandjung, Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 1999-2004.

Akbar Tandjung adalah tokoh yang dihormati dan dibanggakan. Jasa besarnya adalah menyelamatkan Partai Golkar ketika pergolakan politik di awal reformasi hingga Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan maklumat membubarkan Partai Golkar dan DPR.

“Sesungguhnya, Pak Akbar bukan cuma penyelamat Golkar, tapi juga penyelamat DPR yang diketuainya saat itu. Setelah Pak Akbar, Golkar tidak pernah menang Pemilu. Mari kita jaga Tapteng sebagai basis kemenangan Golkar dan basis kebanggaan Pak Akbar. Kita harus rebut kembali kemenangan di Tapteng. Rebut kembali kemenangan adalah tagline Golkar di masa kepemimpinannya. Dengan tagline rebut kembali kemenangan, Golkar memang menang di Pemilu 2004,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan seorang Ketua PK, Riza mengatakan, merekrut kader partai lain ke Golkar diperbolehkan.

“Baguslah kalau ada kader partai lain masuk Golkar. Tapi, harus selektif. Mereka masuk Golkar harus karena kesadaran sendiri. Kita juga perlu waspada dalam rekrutmen anggota, jangan sampai sampai ada penyusup menyusup dan sengaja disusupkan untuk merusak Golkar dari dalam,” katanya.

(HERS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi