Dukungan PTTEP terkait pengolahan sampah terpadu di Kawasan Pariwisata Super Prioritas Danau Toba (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Toba - Dalam rangka mendukung pengolahan sampah di Kawasan Pariwisata Super Prioritas Danau Toba, PTT Exploration and Production (PTTEP) Indonesia melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program pengolahan sampah terpadu.
Program ini terdiri dari kegiatan Training of Trainer kepada 50 guru sekolah dasar di Kabupaten Toba, pengolahan sampah melalui program bank sampah, pengolahan sampah organik, pemberdayaan masyarakat, dan teknologi incinerator untuk menyelesaikan sampah residu, sehingga dapat terwujud percontohan kawasan nol sampah ke TPA.
Adapun program ini dilaksanakan di Kabupaten Toba dengan pilot project Kecamatan Balige yang diharapkan dapat diduplikasi di kecamatan-kecamatan lain di seluruh Kabupaten Toba.
“Tujuan adanya program ini adalah untuk menciptakan pengelolaan sampah berbasis sirkular ekonomi sehingga dapat memberdayakan masyarakat,” terang Irwan Mandelis selaku perwakilan dari PTTEP Indonesia saat menghadiri rapat evaluasi program pengolahan sampah terpadu Kabupaten Toba di Labersa Hotel, dalam keterangan resmi diperoleh Senin (6/9).
Rapat evaluasi program pengolahan sampah terpadu tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Audi Murphy Sitorus, Asisten Deputi IV Bidang Pengolahan Limbah dan Sampah, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Rofi Alhanif, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Mintar Manurung, Kepala Dinas Pariwisata, John Pieter, Camat Balige, Pantun Josua Pardede, dan Direktur Bank Sampah Bersinar, Fei Febri.
“Melalui rapat evaluasi program ini kami mengharapkan dapat mendengar progress dan kendala selama program ini berjalan. Kami berharap dapat mendapatkan saran dan masukan agar program-program sedang dan sudah dijalankan bisa berkesinambungan dan menemukan solusi apabila terdapat kendala,” sebut Irwan Mardelis.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Bank Sampah Bersinar yang melakukan program pendampingan pengolahan sampah memaparkan target-target yang telah tercapai selama berjalannya program tersebut.
Saat ini telah dilakukan pendampingan terhadap Bank Sampah Induk IAS Toba dan telah mengedukasi lebih dari 100 titik dan telah terbentuk sekurang-kurangnya 58 Bank Sampah Unit di Kecamatan Balige, Tampahan dan Loguboti. Selain itu, sudah ada tempat pengolahan pupuk organic cair menggunakan mesin hydrothermal dan budidaya maggot.
Sekretaris Daerah, Audi Murphy Sitorus, menyampaikan apresiasi atas program yang sudah dijalankan selama ini, dan siap untuk mendukung keberhasilan program pengolahan sampah terpadu di Kabupaten Toba, khususnya untuk kendala-kendala yang ada selama ini dapat dikomunikasikan secara berkala kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup, agar dapat dicari solusi dan penyelesaiannya.
“Kita berharap program ini dapat disampaikan kepada seluruh Camat, Kepala Desa, dan Kelurahan dalam meeting rutin agar dapat diduplikasi secara luas di seluruh Kabupaten Toba,” sebutnya.
Salah satu bagian dari program CSR yang dilakukan PTTEP ini adalah pengadaan teknologi incinerator ramah lingkungan yang sudah SNI dan ter-register KLHK. Incinerator tersebut akan dimanfaatkan untuk membakar sampah medis dan sampah domestik dari tempat Isoter dan seluruh Kawasan Del. Sehingga tidak ada lagi sampah dari Kawasan IT Del yang terbuang sia-sia di TPA.
“Kita memanfaatkan teknologi ramah lingkungan yang sudah tersedia, untuk menyelesaikan masalah limbah medis. Incinerator ini dapat digunakan berdasarkan relaksasi ijin dari KLHK untuk mempercepat penanganan limbah medis,” terang Asisten Deputi IV Bidang Pengolahan Limbah dan Sampah, Rofi Alhanif.
Rofi Alhanif juga mengapresiasi progres yang telah dicapai melalui program pengolahan sampah terpadu dan berharap kegiatan ini dapat diduplikasi di kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Toba dan menjadi inspirasi untuk Kota Kabupaten lainnya di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba.
Selain itu, untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat, sejak Bulan Agustus lalu telah diadakan Toba Recycle and Agribusiness Competition yaitu kompetisi untuk mencari UMKM rintisan usaha maupun ide usaha di bidang daur ulang dan agribisnis.
PTTEP Indonesia melalui program ini telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 60.000.000 untuk 10 pemenang serta pelatihan dan pendampingan usaha agar bisa mandiri dan berkelanjutan.
Melalui program ini diharapkan Kabupaten Toba memiliki contoh pengolahan sampah terpadu, dengan menguatkan edukasi pemilahan kepada masyarakat, pemberdayaan masyarakat, penerapan ekonomi sirkular dan tuntas sampah di Kawasan, serta mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.
(JW/RZD)