Ilustrasi. Kondisi lalu lintas di Jakarta (Detik.com)
Analisadaily.com, Jakarta - Mengemudi di kota-kota yang sibuk bisa membuat stres. Jakarta dinilai menjadi salah satu kota yang paling membuat stres untuk berkendara dengan segala kondisinya.
Paris, Prancis: 6,4
Jakarta, Indonesia: 6,0
Delhi, India: 5,9
New York, Amerika Serikat: 5,6
Kuala Lumpur, Malaysia: 5,3
Nagoya, Jepang: 5,1
London, Inggris: 5,0
Kota Meksiko, Meksiko: 4,9
Osaka, Jepang: 4,9
Bangalore, India: 4,7
Rio de Janeiro, Brasil: 4,7
Bangkok, Thailand: 4,7
Chicago, Amerika Serikat: 4,7
Tokyo, Jepang: 4,7
Istanbul, Turki: 4,6
Manila, Filipina: 4,4
Moscow, Rusia: 4,4
Los Angeles, Amerika Serikat: 4,3
Cairo, Mesir: 4,0
Guangzhou, China: 3,7
Beijing, China: 3,6
Chongqing, China: 3,6
Hong Kong, China: 3,3
Wuhan, China: 3,3
Chengdu, China: 3,1
Shanghai, China: 3,1
Buenos Aires, Argentina: 3,0
Shenzhen, China: 2,9
Bogota, Kolombia: 2,7
Nanjing, China: 2,7
São Paulo, Brasil: 2,7
Hangzhou, China: 2,6
Tianjin, China: 2,6
Dongguan, China: 2,4
Lima, Peru: 2,1 Menurut Hiyacar, ada beberapa hal yang berkontribusi menimbulkan stres saat mengemudi. Di antaranya adalah kemacetan hingga kecelakaan. Selain itu, kebiasaan mengemudi juga membuat pengendara tambah stres, yaitu ketika pengendara tidak memperhatikan jalan yang membuat rentan kaget sehingga pada gilirannya meningkatkan stres dengan cepat. Pengguna jalan lain yang ugal-ugalan juga dinilai paling menyebabkan stres. Mengemudi dengan jarak yang terlalu dekat pun bisa menyebabkan stres. Tak cuma itu, nyasar menjadi pemicu stres pula. Sistem satu arah di tengah kota, pengemudi yang salah belok dan adanya pekerjaan jalan yang membingungkan dapat membuat tingkat stres meroket. (dtc)(EAL)