Kementerian Perdagangan Ekspor Ikan Tuna Sirip Kuning ke Vietnam

Kementerian Perdagangan Ekspor Ikan Tuna Sirip Kuning ke Vietnam
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali, I Wayan Jatra bersama Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan dalam acara pelepasan ekspor ikan tuna sirip kuning ke Vietnam dan Thailand di Benoa, Rabu (29/9). (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Benoa – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bersama platform madeinindonesia.com melepas ekspor Ikan Tuna Sirip Kuning ke Vietnam sebanyak 27 ton, dengan nilai ekspor sebesar USD 83 ribu oleh Industri Kecil Menengah (IKM) PT Harta Lautan Indonesia di Benoa, Bali, Rabu (29/9).

“Kami sangat mengapresiasi upaya Harta Lautan Indonesia dalam upaya mendorong ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar Vietnam dan negara ASEAN lainnya, dimana persaingan dan persyaratan pemasarannya sangat ketat,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi di tempat terpisah.

Menurut Didi, kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan bukti nyata keberhasilan produk perikanan Indonesia berkontribusi terhadap penguatan perekonomian nasional dan perlu terus didukung agar bisa dilakukan secara kontinu.

"Dengan dilakukannya pelepasan ekspor ini, diharapkan dapat memacu pelaku usaha/IKM lainnya untuk lebih semangat dalam memasarkan produknya ke pasar internasional,” sambung Didi.

Ini merupakan ekspor ketiga PT Harta Lautan Indonesia selama tahun 2021. Pengiriman pertama dan kedua dilakukan pada 18 Agustus 2021 dan 7 September 2021 dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 65 ribu dan USD 85 ribu.

Melalui kegiatan ekspor ini, PT Harta Lautan Indonesia direkomendasikan oleh importir Vietnam kepada importir Thailand yang juga berencana melakukan pembelian ikan tuna sirip kuning asal Indonesia pada bulan Oktober mendatang dengan jumlah ikan tuna sirip kuning sebanyak 27 ton.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Marolop Nainggolan menjelaskan, ekspor ikan tuna sirip kuning yang dilakukan ini salah satu bentuk pemberdayaan nelayan Indonesia.

Pasalnya, ikan tuna sirip kuning yang diekspor merupakan hasil tangkapan para nelayan yang berasal dari Pacitan, Banyuwangi dan Benoa.

Kata dia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode Januari-Juli 2021 Indonesia telah mengekspor 1,2 juta ton ikan tuna sirip kuning dengan total nilai ekspor sebesar USD 4,8 juta ke seluruh dunia.

Adapun pasar utama produk ikan tuna sirip kuning Indonesia pada tahun 2021 adalah Jepang (95,09 persen), Amerika Serikat (1,85 persen), Vietnam (1,55 persen), Australia (0,47 persen) dan Singapura (0,44 persen).

Marolop lanjut menjelaskan, hal yang menarik adalah pada tahun-tahun sebelumnya Vietnam tidak melakukan impor ikan tuna sirip kuning Indonesia kecuali pada tahun 2019, di mana ekspor ke Vietnam tercatat sebesar USD 2,181.

"Ini menunjukan, Vietnam merupakan pasar baru bagi produk ikan tuna sirip kuning Indonesia, yang selama ini lebih dari 90 persen di ekspor ke Jepang. Diharapkan, ekspor ikan tuna sirip kuning ini akan terus berlanjut dan mendapatkan repeat order dengan jumlah transaksi yang lebih besar serta meningkatnya diversifikasi negara tujuan ekspor ikan tuna sirip kuning Indonesia,” kata Marolop dalam siaran pers persnya yang diterima Analisadaily.com.

Kegiatan ekspor ikan tuna sirip kuning ini terjadi juga berkat jejaring yang dimiliki madeinindonesia.com sebagai partner dari IKM Harta Lautan Indonesia. Lewat platform tersebut, IKM Harta Lautan Indonesia mendapatkan buyer dari Vietnam.

Madeinindonesia.com merupakan sebuah platform e-commerce yang dirancang untuk menjembatani produsen (manufacturer), pedagang grosir (wholesale trader) dan pemasok (supplier) di Indonesia dengan pembeli di manca negara.

"Platform B2B ecommerce ini akan selalu siap membantu kegiatan ekspor dari Indonesia, baik bagi eksportir pemula maupun yang sudah berpengalaman," kata Direktur Madeinindonesia.com Kemal Panigoro.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi