Pemberian plakat usai seminar Duta Pancasila yang digelar PPI Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Provinsi Sumatera Utara menggelar seminar nasional Duta Pancasila di Raz Hotel Medan, Jumat (15/10).
Ketua Purna Paskibra Sumut, Hendra Rizki Nasution, mengatakan pihaknya sengaja mengangkat tema tentang membumikan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pemersatu generasi penerus bangsa agar anak-anak muda, khususnya para Purna Paskibra tetap konsisten dalam mengamalkannya dalam sendi kehidupan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga yang telah mendukung terlaksananya seminar Duta Pancasila. Di sini saya kembali menegaskan bahwa Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang terbukti ampuh dalam melewati segala keadaan," kata Hendra.
Sementara Ketua Purna Paskibraka Indonesia, Goesta Feriza, yang turut hadir dalam kegiatan ini terus menekankan bahwa para Purna Paskibra memiliki tanggung jawab untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat, khususnya generasi muda dalam pengamalan Pancasila.
Menurutnya tugas utama Purna Paskibra adalah membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
"Bapak Presiden sudah mengeluarkan Perpres Nomor 13 tahun 2021. Di dalamnya jelas tertulis bahwa untuk menegakkan dan mengamalkan nilai Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, perlu dilakukan pembinaan ideologi Pancasila sejak dini kepada generasi muda melalui program pasukan pengibar bendera pusaka," ujar Goesta.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Sumut, Budi Syahputra, mengucapkan selamat kepada PPI Sumut atas terselenggaranya seminar ini sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila bagi generasi masa depan.
"Bapak Gubernur menyampaikan salam hangat kepada semua yang hadir. Beliau saat ini sedang berada di Papua untuk menerima tongkat estafet pelaksanaan PON 2024 yang InshaAllah akan diadakan di Sumut dan Aceh. Begitu juga dengan Bapak Kadispora, Pak Ardan Noor, yang turut mendampingi Pak Gubernur ke Papua," kata Budi Syahputra.
Dalam amanatnya, Gubernur Edy Rahmayadi meyakini generasi muda atau yang biasa disebut kaum milenial yang mengamalkan kitab suci dan memiliki kepribadian Pancasila akan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik ke depan, yakni generasi yang bersendikan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan mau bermusyawarah untuk kebajikan dan mengamalkan nilai-nilai keadilan sosial.
"Melalui seminar ini saya berharap dapat melahirkan konsep yang solutif tentang bagaimana membudayakan Pancasila di kalangan milenial. Konsep yang akan melahirkan aksi strategis untuk menghidupkan nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi milenial," imbaunya.
Lebih jauh Edy Rahmayadi mengingatkan generasi muda tentang ancaman dari luar yang bisa merusak tatanan persatuan dan kesatuan.
"Bila generasi milenial menjadikan ideologi impor sebagai panutan yang belum tentu cocok dengan budaya bangsa kemudian mengabaikan Pancasila, maka bangsa dan negara kita sedang menghadapi potensi ancaman dan kerusakan yang serius," tegasnya.
Diapun mencontohkan potensi ancaman dan kerusakan itu adalah liberalisme yang membuat beberapa generasi muda tak menghargai orang tua dan orang lain sehingga memunculkan sikap individual yang jauh dari nilai-nilai gotong royong.
Turut hadir dalam seminar itu Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, yang diwakili Wasekjen Pujanusa, Riky Kamandoko. Sementara narasumber terdiri dari Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Prakoso.
Kemudian Sekretaris Kesbangpol Sumut Alfian Hutauruk, Ketua Purna Paskibraka Indonesia Goesta Feriza dan mantan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda sekaligus Ketua Kelompok Ahli Dispora Sumut, Sakhyan Asmara.
Peserta yang hadir dalam seminar ini menurut ketua panitia Nilawati sebanyak 50 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota Purna Paskibra Sumut. Namun ada juga Purna Paskibra dari berbagai wilayah di Indonesia yang mengikuti acara melalui zoom.
(EAL)