Sudah Saatnya Sungai Bedagai Dinormalisasi

Sudah Saatnya Sungai Bedagai Dinormalisasi
Kompleks kantor Bupati Sergai yang berada di desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, terendam air banjir, Kamis (11/11). (Analisadaily/Muhammad Zulfadly)

Analisadaily.com, Sei Rampah - Suasana banjir masih menyelimuti masyarakat di beberapa kecamatan yang ada Kabupaten Serdang Bedagai terutama masyarakat Sei Rampah, sebab hingga Kamis (11/11) sore belum ada tanda tanda air akan menyusut, bahkan beberapa kawasan di Kecamatan Sei Rampah debit airnya semakin naik.

Beberapa kawasa seperti di Dusun I,II,III dan IV Desa Sei Rampah debet air masih bertahan yang kedalamanya bervariasi antara 30-75 Cm sedangkan di Dusun VII kelihatanya debet air semakin bertambah bahkan aliran air sudah menjalar ke beberapa dusun di Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin.

Sementara di Dusun VIII Kampung Pala yang merupakan ruas jalan provinsi Sei Rampah-Tanjung Beringin semakin dalam sehingga banyak sepeda motor yang mati dan para pengendara harus mendorong sepepa motornya saat melintas di atas badan jalan tersebut, bahkan tak sedikit yang terjerumus ke dalam lobang lobang yang yang ada di badan jalan tersebut.

Hal sama juga di Dusun IX,XII Desa Firdaus Kecamatan Sei Rampah debet air mulai, Rabu (10/11) malam bertambah selain merendan ratusan rumah warga air juga sudah mulai menggenangi komplek kantor Bupati Sergai.

Demikian juga di Desa Pematang Ganjang,Desa Sei Rejo dan sebagaian Desa Cempedak Lobang Kecamatan Sei Rampah debit air belum juga surut.

Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sergai, Hendri Suharto mengatakan, sampai November 2021 ini tercatat ada 4 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai yang mengalami kebanjiran.

Kecamatan Sei Rampah ada 5 desa yang merendam rumah 2.010 KK, Kecamatan Tanjung Beringin sebanyak 7 desa yang merendam rumah 3.296 KK, Kecamatan Tebing Tinggi di Desa Meriah Padang merendam rumah 145 KK dan Kecamatan Sipispis di Desa Marjanji sebanyak 16 KK yang rumahnya terendam dengan total seluruhnya 5.469 KK.

"Selain merendam ribuan rumah warga, banjir juga merendam 1.699 Ha areal persawahan yang berada di Kecamatan Sei rampah sebanyak 570 Ha, Kecamatan Perbaungan sebanyak 537 Ha, Pantai Cermin sebanyak 280,5 Ha, Tebing Tinggi sebnayak 100 Ha, Teluk mengkudu sebanyak 108 Ha dan Kecamatan Sei Bamban sebnayak 103 Ha," kata Hendri.

Hendri juga mengatakan bantuan yang telah diberikan berupa tenda didirikan di 20 titik sebagai dapur umum dan posko, menyerahkan bantuan sekitar 30 ton beras dari Pemkab Sergai ditambah beberpa paket sembako,mie instant,selimut dan roti kering dari Kemnsos RI serta menyediakan perahu karet sebanyak 9 buah yang diletakan pada titik titik rawan dan bantuan tersebut.

"Sudah kita serahkan ke kecamatan yang terdampak banjir untuk diserahkan kepada warga yang menjadi korban banjir," kata dia.

Pemerhati Masyarakat Peduli Kabupaten Serdang Bedagai, Hen Sihombing mengatakan, banjir merupakan proses alam ditambah dengan tinggi nya intensitas curah hujan termasuk di daerah dataran tinggi.

Kata dia, ditambah lagi pasang surutnya air laut yang datang dari hilir sungai Bedagai menambah debet air semakin besar,sehingga Sungai Rampah tidak mampu untuk menampungnya dan akhirnya meluap maka terjadilah banjir.

"Saya harapkan kepada masyarakat luas yang terdampak banjir kiranya lebih meningkatkan kewaspadaan,terlebih di seputar bantaran Sungai Rampah," harapnya.

Terkait dengan bantuan yang sudah diserahkan, sesuai hasil monitoring bantuan dari pemerintah sudah ada yang sampai di posko-posko banjir.

"Jika masih ada posko-posko yang belum mendapat bantuan kiranya pemerintah desa sesegera mungkin menyampaikan kepada pemeritah kecamatan," katanya.

"Kemudian saya juga berharap dalam hal pendistribusian bantuan lebih mengutamakan wilayah yang lebih parah harus tepat sasaran dan tranfaran,sehingga tidak timbul fitnah dibelakang hari," ujarnya.

Saat disinggung perihal Sungai Rampah, babiat mengatakan sudah saatnya Pemkab Sergai dan Pemprovsu untuk menyampaikan kepada pemerintah pusat melalui Badan Pengawasan Sungai (BWS) wilayah II Sumut untuk melakukan normaliasi sungai tersebut.

"Kita minta normalisasi mulai dari hilir ke hulu sungai sebab sejak puluhan tahun sungai Bedagai tidak pernah dinormalisasi," ucapnya.

Adapun normalisasi sungai tersebut pada beberapa waktu yang lalu hanya di seputar kiri dan kanan jembatan Sungai Rampah dan terkesan tidak bermanfaat (pemborosan anggaran).

"Sebaiknya normalisasi sungai itu dimulai dari Sungai Bedagai di Kecamatan Tanjung Beringin sebab sifat air mencari daerah yang rendah,makanya lebih baik sungai di Bedagai sana dinormalisasi terlebihdahulu bukan diseputar kiri kanan jembatan Sei Rampah ini dan apabila hal itu dilakukan kemungkinan besar Sei Rampah ini tidak lagi menjadi langan banjir setiap tahunnya," pungkasnya.

(MZ/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi