Sosialisasi pencegahan dan penanganan TPPO di Kecamatan Medan Selayang (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dalam upaya pencegahan dan penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan penanganan penyelundupan manusia, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) berkolaborasi dengan Pemko Medan mensosialisasikan pencegahan dan penanganan TPPO di Kecamatan Medan Selayang, Senin (29/11) hingga Selasa (30/11).
Diskusi dengan tema 'Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Diskusi Partisipatif Pembentukan Duta Anti Trafficking di Kota Medan' digelar di Aula Kecamatan Medan Selayang dihadiri lebih kurang 20 peserta.
Camat Medan Selayang, Viza Fandhana, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh IOM yang berkolaborasi bersama Pemko Medan tersebut. Menurutnya bahwa saat ini perdagangan manusia atau trafficking sangat marak dan perlu diwaspadai.
"Kegiatan sosialisasi tindak pidana trafficking, yang mana saat ini, trafficking sedang marak-maraknya. Dan dengan sosialisasi yang berikan ini dapat menambah pemahaman kita untuk mencegah tindakan trafficking di lingkungan," kata Viza, Selasa (30/11).
Menurutnya di era digitalisasi saat ini kejahatan penjualan orang atau trafficking dikemas dengan halus melalui media sosial.
"Bahwasanya trafficking ini, sekarang dikemas dengan secara halus oleh mafia-mafia trafficking. Apalagi dengan zaman digitalisasi ini, sosial-sosial media ini bisa membawa orang tanpa di sadarin bahwasanya dia sudah dirugikan dengan kegiatan-kegiatan tersebut," ucapnya.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, Viza berharap di Kecamatan Medan Selayang ada duta-duta trafficking.
"Harapan kita Kecamatan Medan Selayang ini, dengan nanti kegiatan ini akan dibentuk duta-duta trafficking. Jadi mungkin bisa kita sosialisasikan ke masyarakat, yang mana selama ini masyarakat tidak kurang paham. Tata cara mafia-mafia tersebut itu. Jadi dengan ini kita akan kerahkan seluruh kepala lingkungan, lurah untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat," harapnya.
Viza menuturkan bahwa untuk data saat ini, paling banyak imigran berada di Kecamatan Medan Selayang. "Imigran itu kalau bisa dikatakan terkait data ini, Medan Selayang adalah yang paling banyak masalah imigran," tuturnya.
"Untuk itu, kemarin kita sudah koordinasi dengan IOM ke depan kita akan lebih tingkatan lagi kolaborasi sesuai dengan slogannya pak wali kota, kolaborasi Medan berkah dan gercep. Kita pun harus gercep bukan hanya teori tapi kedepan kita akan lakukan kegiatan-kegiatan lebih positif yang mana kegiatan ini akan mengenal langsung ke masyarakat dengan kolaborasi antara kecamatan Medan selayang dan IOM khususnya," sambung Viza.
Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan, AKP Madianta Br Ginting mengungkapkan bahwa untuk mencegah terjadinya TPPO tersebut ada dua tugas yang harus dilakukan yakni tugas preventif dan represif. Di mana untuk preventif tersebut pihaknya akan melibatkan dari satker lain, yaitu Binmas untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar.
"Dalam sosialisasi itu, bagiamana mereka paham TPPO itu sendiri sehingga mereka bisa terhindar dari TPPO dan mereka juga punya kesadaran apabila mengetahui tentang dugaan terjadinya TPPO itu tersebut, bisa memberikan informasi kepada pihak kepolisian," jelasnya.
Kemudian tindakan represif yang dilakukan kepolisian juga secara aktif melakukan razia-razia, dan ini memang sering dilaksanakan ke tempat-tempat yang rawan terjadinya TPPO.
"Misalnya tempat-tempat hiburan, kemudian pelabuhan yang merupakan tempat yang terjadi TPPO tersebut," tandas Madianta.
Sementara itu salah satu peserta dari ketua organisasi kepemudaan di Kecamatan Medan Selayang, Bobby, menambahkan bahwa pemuda di Medan siap berperan aktif dan siap bergotong royong dalam mencegah TPPO di wilayah Medan Selayang.
"Terkait pelatihan tadi, kita dari pemuda pada dasarnya peduli dan berperan aktif kepada pemerintah Kota Medan dalam hal ini untuk pencegahan hanya saja kita perlu sinergiritas dan kolaborasi bersama dengan pihak terkait seperti Kesbangpol dan IOM agar terus berkoordinasi tidak terjadi konflik-konflik atau kesenjangan migran yang ada di wilayah Medan Selayang mengingat di Kota Medan banyak migran yang tinggal tentu ini jadi persoalan yang melebar kemana-kemana," tambahnya.
"Kita sebagai pemuda siap membantu dan siap bergotong royong untuk mencegah TPPO di Medan Selayang," tandas Bobby
(JW/EAL)