Apel itu juga dihadiri Wakapolda Aceh Brigjen Pol Agus Kurniady Sutisna, Irwasda Polda Aceh Kombes Pol Marzuki Ali Basyah, Karo Ops Polda Aceh Kombes Pol Agus Sarjito, sejumlah PJU Polda Aceh, Dandim 0101/BS, Kapolresta Banda Aceh dan ratusan personel gabungan TNI/Polri.

Apel kesiapan antisipasi Guankamtibmas itu diwarnai laporan perwira apel, laporan komandan apel dan diakhiri dengan pembacaan doa.

Ahmad Haydar dalam apel itu di antaranya menyampaikan kepada ratusan personel Polri dan TNI agar pada saat melaksanakan tugas antisipasi Guantubmas dalam sepekan ini supaya mengedepankan upaya-upaya dan pendekatan persuasi.

Selain itu, Haydar juga berpesan ketika berada di lapangan, personel yang melaksanakan tugas agar bersikap humanis dan mempedomani aturan yang berlaku.

Kemudian Ahmad Haydar mengajak masyarakat Aceh untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

"Kami mengapresiasi bentuk perayaan milad 4 Desember yang dilakukan berupa doa bersama, kenduri, dan santunan anak yatim. Jangan sampai milad yang khidmat ini disusupi oleh oknum yang mempunyai tujuan tertentu," pesan Ahmad Haydar.

Kepala Biro Operasi Polda Aceh, Kombes Pol. Agus Sarjito mengatakan, Kepolisian Daerah Aceh meningkatkan pengamanan menjelang milad ke 45 GAM pada 4 Desember mendatang.

Kepolisian Daerah Aceh juga menerjunkan perwira pengamat wilayah (Pamatwil) yang terdiri atas sejumlah pejabat utama dan perwira menengah ke seluruh Kepolisian Resor (Polres) di Aceh dalam sepekan ini.

"Tugas para perwira pengamat wilayah saat diterjunkan ke seluruh Polres dalam jajaran Polda Aceh untuk melaksanakan pengamanan antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Agus Sarjito.

Sebelumnya, mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang kini menjabat Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem, menginstruksikan para kader dan seluruh eks kombatan GAM untuk menggelar peringatan milad ke-45 GAM pada 4 Desember.

Mualem meminta peringatan hari lahir GAM itu digelar dengan melakukan zikir dan doa bersama, menyantuni anak yatim, dan berziarah ke makam para syuhada pejuang GAM.

Gerakan Aceh Merdeka dideklarasikan oleh almarhum Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada 4 Desember 1976 di puncak gunung Tjokkan, Tiro, Kabupaten Pidie.

Setelah deklarasi itu dan hari-hari berikutnya hingga hampir tiga dekade kemudian, konflik bersenjata melanda Aceh. Perang berakhir setelah GAM dan Indonesia berdamai di meja perundingan di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005. Nota kesepahaman yang ditandatangani itu kini dikenal MoU Helsinki.

(MHD/EAL)