Analisadaily.com, Lumajang - Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten di Jawa Timur yaitu kabupaten Malang dan Lumajang meletus pada 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. Gunung tersebut mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.
Jumlah korban jiwa akibat guguran awan panas Gunung Semeru Kabupaten Lumajang masih terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan melalui data sementara Pusdalops tercatat 22 orang meninggal dunia. Jumlah warga yang terpaksa mengungsi sebanyak 2.004 jiwa dan 27 orang masih dinyatakan hilang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam konferensi pers secara daring di Jakarta mengatakan masih ada 27 korban hilang yang masih jadi fokus pencarian tim pencarian, dan total warga terdampak di dua kecamatan terdampak langsung guguran awan panas, maupun delapan kecamatan terdampak debu vulkanis sebanyak 5.205 orang.
Dia menjelaskan jumlah pengungsi di 19 titik pengungsian 2.004 jiwa dengan rincian 305 jiwa di sembilan titik Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di enam titik Kecamatan Candipuro, dan 563 jiwa di empat titik Kecamatan Pasirian.
Desa Curah Kobokan yang berada sekitar 15 km dari Lereng Semeru menjadi desa paling parah yang terkena dampak letusan Gunung Semeru dan sebagian besar rumah di lokasi tersebut runtuh.