Ilustrasi (Internet)
Analisadaily.com, Medan - Politik merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar keuangan suatu negara. Secara umum resiko politik akan memungkinan terjadinya kejadian tertentu yang mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap perekonomian suatu negara, serta negara lainnya yang berhubungan dengan negara terkait.
Beberapa resiko politik dapat berupa kudeta, perubahaan peraturan undang-undang, pemilihan presiden, pergantian raja ataupun ratu, atau perubahan rezim di suatu negara dan lain-lain, peristiwa-peristiwa politik tersebut sangat berkaitan dengan kestabilan politik dan perekonomian suatu negara.
Mahasiswa S1 jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU), Said Furqan mengatakan, pengaruh lingkungan ekonomi terbagi 2 jenis yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. pada lingkungan ekonomi mikro yang kerap mendapat respon dari para investor adalah kinerja perusahaan, pengumuman laporan keuangan atau pembagian dividen perusahaan, dan perubahan strategi perusahaan.
Perubahan pada lingkungan ekonomi makro seperti inflasi, perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan pemerintah, dapat berpengaruh pada fluktuasi harga dan volume perdagangan di pasar modal dan pasar valuta asing.
"Selain itu terdapat juga pengaruh dari faktor non ekonomi, pengaruh lingkungan non ekonomi dapat dinyatakan seperti berbagai isu mengenai kepedulian terhadap hak asasi manusia, lingkungan hidup, serta peristiwa-peristiwa politik sering menjadi faktor utama yang menyebabkan fluktuasi harga saham serta perubahan nilai kurs mata uang," katanya, Selasa (14/12).
Selain itu, peristiwa politik yang mengancam stabilitas negara dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan investor, hal tersebut disebabkan karena salah satu faktor investor ingin berinvestasi di suatu negara yaitu jika stabilitas politik di suatu negara kondusif.
"Menurut salah satu pendapat ahli yaitu mendelson berpendapat bahwa kinerja pasar saham dan pasar uang dipengaruhi oleh aktivitas pemerintahan dan aktivitas perekonomian secara umum. pasar modal dan pasar uang disuatu negara akan semakin sensitif dari berbagai pengaruh lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan non ekonomi seperti pengaruh politik," terang Said.
Menurut Said, semakin pentingnya peran pasar keuangan dalam kegiatan ekonomi, membuat bursa semakin sensitif terhadap berbagai peristiwa yang terjadi, salah satu peristiwa politik yang sangat berpengaruh terhadap pasar modal dan pasar uang dunia adalah peristiwa pemilihan Presiden Amerika Serikat yang terjadi.
"Hasil pemilihan Presiden AS ini dapat mempengaruhi kinerja pasar saham dan pasar uang seluruh dunia akibat adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada kebijakan pemerintah seperti perubahan aturan pembelanjaan atau ekspor impor, perubahan pajak, perubahan suku bunga FED dan lainnya," ucapnya.
Peristiwa pemilihan presiden juga mempengaruhi pasar uang dunia. Ashour dan sarkar (2014) dalam buku “U.S Presidential Cycle and Foreign Exchange Market” yang membahas hubungan antara nilai tukar mata uang asing A.S. dan politik A.S. hasil penelitian pada buku mereka mengungkapkan nilai tukar A.S. menguat terhadap pound Inggris dan euro jika presiden terpilih dari Partai Republik. Namun, untuk yen, kurs A.S. menguat jika presiden terpilih dari Partai Demokrat. Selain itu, hasil studi juga mengungkapkan indeks perdagangan yang terkenal meningkat jika presiden terpilih dari partai republik.
Dalam penelitian Bernhard dan Leblang (1999) pada buku “Political Processes and Foreign Exchange Markets”, menunjukkan peristiwa politik berpengaruh pada pasar keuangan global. Investor akan melihat janji-janji ataupun aturan yang dibuat oleh presiden terpilih yang dapat mempengaruhi nilai tukar. Jika kebijakan tersebut dipandang menguntungkan maka nilai tukar akan menguat, namun jika tidak maka nilai tukar akan melemah.
"Maka dapat disimpulkan bahwa pemerintahan sebuah negara dengan berbagai kejadian politik yang terjadi dapat mempengaruhi pergerakan mata uang negara tersebut bahkan dapat mempengaruhi pergerakan mata uang negara lainnya, maka dari itu pemerintahan sebuah negara jika dapat mengelola resiko politik yang terjadi dengan bijak maka kemungkinan besar dapat membuat pergerakan mata uang negara tersebut stabil atau bahkan terus menguat," tambah Said.
(JW/RZD)