Workshop Pengembangan Wisata di DeSka (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tapteng - Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Tapanuli Tengah didukung program CSR PLN Peduli menggelar Workshop Pengembangan Pariwisata di Desa Sait Nihuta Kalangan II, Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut).
Ketua HPI Tapteng, Afrizal Prima Akhir Pohan, akrab disapa Pimpim, dalam sambutannya menjelaskan, workshop tersebut merupakan bagian dalam rangkaian progam CSR PLN Peduli selama 2 bulan untuk mendukung pengembangan kepariwisataan.
"Program tersebut kami jalankan selama bulan November hingga Desember 2021," ucap Pimpim, Senin (20/12).
Workshop berisi simulasi Ecobrick yang menjadi salah satu solusi alternatif pengelolaan sampah plastik. Menyusul penyusunan paket wisata serta prosedur standar kepemanduan di DeSka.
"Materi-materi dan diskusi yang dilakukan tentu untuk menguatkan kelompok sadar wisata dalam mengelola potensi pariwisata yang mereka miliki," ujar Pimpim.
Kepala Desa Sait Nihuta Kalangan II, Dorlas Simatupang, dalam sambutannya mengapresiasi workshop. Ia juga mengapresiasi program CSR PLN Peduli yang dilaksanakan secara teknis oleh HPI selama 2 bulan di desa tersebut.
Ia pun berpesan, agar Kelompok Sadar Wisata yang menjadi garda terdepan pengelolaan wisata di DeSka memanfaatkan hasil dari program tersebut secara maksimal.
"Saya berharap anggota Pokdarwis, mari manfaatkan program yang telah dilakukan untuk menumbuhkan pariwisata di Desa kita ini," katanya.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah, Indra Sakti Nasution, menyambut baik rangkaian program yang dilaksanakan HPI dengan dukungan CSR PLN Peduli.
"Ini adalah wujud sinergitas bersama antar lembaga baik pemerintah, BUMN dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepariwisataan di Desa Sait Nihuta Kalangan II mengandalkan konsep ekowisata dan konservasi alam. Biodiversitas di desa tersebut terbilang kompleks, mulai dari potensi Air Terjun Sipitu-pitu, landscape hutan Batangtoru atau bagi warga akrab disebut Hutan Tapanuli dan aktifitas pertanian dan perkebunan warga serta keanekaragaman hayati lainnya.
"Karena itu kami sangat berharap terus ada dukungan kepada kami Pokdarwis Ekowisata Air Terjun Sipitu-pitu selaku pengelola wisata di Desa Sait Nihuta Kalangan II, agar kepariwisataan kami terus berkembang," kata Ketua Pokdarwis, Samres Panggabean.
Workshop didesain ramah lingkungan, misalnya penyajian makanan dan snack dari daun 'Motung' dan penyediaan air minuman isi ulang menggunakan ceret untuk menghindari pemakaian air mineral dalam kemasan.
(JW/RZD)