Awan gas putih muncul dari letusan Hunga Ha'apai, terlihat dari dekat ibu kota Tonga, Nuku'alofa. (AFP/Mary Lyn FONUA)
Analisadaily.com, Nuku'alofa - Awan beracun dari gunung berapi yang meletus di Tonga dapat membuang curah hujan asam di seluruh kerajaan Pasifik dan berpotensi meracuni air minum, merusak kulit serta mata.
"Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai yang terpencil meletus Senin (20/12) kemarin, mengirimkan gumpalan 18 km ke udara," kata Layanan Geologi Tonga (TGS) dilansir dari Channel News Asia, Rabu (22/12).
Polisi melaporkan tidak ada korban jiwa dari letusan tersebut, tetapi TGS mengatakan, bahwa debu dan gas dapat mengakibatkan hujan asam jika bercampur dengan air di atmosfer.
Warga pun disarankan untuk membersihkan sistem talang air dari sistem penyimpanan air hujan mereka sampai semua bersih diberikan.
"Gejala terkena hujan asam adalah gatal-gatal dan iritasi kulit, kabur dan perubahan warna penglihatan jika terkena mata. Jika mata atau kulit terkena hujan asam, silakan temui dokter medis atau dokter untuk perawatan yang tepat," pintanya.
Gunung berapi itu terletak di sebuah pulau tak berpenghuni sekitar 65 km sebelah utara ibu kota Tonga, Nuku'alofa. Gunung berapi terakhir muncul pada tahun 2015, menciptakan struktur pulau baru di kalderanya.
Kode penerbangan merah dikeluarkan setelah letusan, menyarankan maskapai penerbangan untuk menghindari daerah tersebut, yang mengakibatkan Air New Zealand membatalkan penerbangan dari Auckland ke Nuku'alofa pada hari Selasa.(CSP)