Musa Rajekshah meninjau lokasi potensi Desa Wisata di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Bukit Lawang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat telah menetapkan empat desa wisata yang akan dikembangkan di Kecamatan Bahorok, untuk mendukung kemajuan Destinasi Wisata Bukit Lawang.
Melihat kesiapan desa ini, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah meninjau langsung potensi dan kesiapan desa-desa tersebut, Minggu (16/1).
Ijeck, sapaan Musa Rajekshah melihat langsung beberapa potensi di Desa Sampe Raya, di antaranya lahan yang akan dijadikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) dan juga ke Sungai Landak untuk melihat camping ground yang ada di area tersebut.
Perjalanan dilanjutkan melihat irigasi dan keramba ikan di Desa Timbang Jaya dan ke Desa Timbang Lawan melihat lokasi agrowisata, dan terakhir ke lahan PTPN 2 yang akan dijadikan lahan parkir.
Sebelumnya Ijeck juga telah tracking ke Desa Perkebunan Bukit Lawang, melihat lokasi rehabilitasi dan feeding orangutan yang sudah tidak aktif lagi sejak tahun 2015 lalu.
Berinteraksi dengan warga di seluruh desa yang dikunjungi, Ijeck juga mengundang perwakilan warga untuk hadir dalam acara Rapat Pemantapan Rencana Kerja Pengembangan Bukit Lawang di Hotel Rindu Alam.
"Rapat pemantapan hari ini terlibat seluruhnya. Tak hanya Pemerintah Kabupaten Langkat tapi warga dan pelaku wisata kita panggil supaya mereka tahu bahwa program ini akan dilaksanakan sehingga masyarakat bersiap-siap mendukung karena pemerintah tidak bisa jalan sendiri," katanya, dalam keterangan Senin (17/1).
Rapat ini dihadiri juga oleh Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, Pimpinan OPD Sumut, Pimpinan OPD Langkat, Anggota DPRD Sumut Doddy Taher dan Edi Suratman, Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Pariwisata Medan Femmy I Dalimunthe.
Kemudian, Akademisi USU Nurlisa Ginting, Camat Bahorok Robby Deritawan Sitepu, Kepala Desa Perkebunan Bukit Lawang Sugeng, Kepala Desa Timbang Lawan Malik Nasution, Kepala Desa Timbang Jaya Eriadi Sembiring, Kepala Desa Sampe Raya Bahagia Ginting, tokoh masyarakat dan pelaku usaha di Bukit Lawang.
"Ini semua bukan untuk saya, semua ini manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat. Dari kunjungan tadi kita berinteraksi dengan warga dan mereka sangat mendukung dan harapannya bagaimana manfaat ekonominya bisa langsung dirasakan. Tentunya Balkondes yang akan dibangun ini nanti bermanfaat dan ini perlu pendampingan," ujar Ijeck.
Kepala Bappeda Langkat, Rina W Marpaung, juga memaparkan potensi apa saja yang dimiliki keempat desa yang akan dikembangkan tersebut. Rina menjelaskan pihaknya telah melakukan survei untuk melihat kelebihan dan kekurangan ke desa-desa tersebut.
"Konsep yang diterapkan di Bukit Lawang adalah ekowisata yang mengutamakan aspek konservasi alam, pembelajaran, partisipatif serta mendukung pemberdayaan sosial, budaya dan penggerak ekonomi masyarakat lokal menjadi," katanya.
Empat desa yang akan dipoles tersebut, lanjutnya, telah disepakatinya secara tertulis oleh seluruh Kepala Desa, bahkan di antaranya sudah mendaftarkan untuk BUMDes. Skema balkondes juga akan dilakukan dengan didampingi BUMN dan BUMS sekitar.
"Kami juga akan melakukan upaya pemenuhan kegiatan ekonomi lokal dengan mengidentifikasi daya tarik, fasilitas, kelembagaan dan paket wisata serta melakukan upaya lainnya di antaranya juga pemenuhan infrastruktur, sarana dan prasarana," ujar Rina.
Masalah lain, selain infrastruktur jalan, pihaknya juga telah mencatat di antaranya listrik yang sering padam, jaringan internet lemah, ATM belum tersedia, pembangunan poliklinik, dan lainnya.
Sementara itu, untuk atraksi dan promosi pihaknya mengaku telah menyusun program Pekan Budaya, Event Junggle Trail Running, Tour to Bulungan, Rafting, Tubing, Festival Kuliner, Festival Bukangta Tahunan dan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPRD Sumut Edi Suratman dan Kadis Bina Marga dan Bina Kontruksi Sumut Bambang Pardede menyoal retribusi yang tidak terkonsep dan banyak dikeluhkan wisatawan. Diskusi juga diisi berbagai masukan dan saran dari berbagai instansi terkait juga warga.
Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Pariwisata Medan, Femmy I Dalimunthe, juga mengaku pihaknya telah memprogramkan kegiatan Pelatihan Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa untuk masuk ke tujuh desa baik itu di Bukit Lawang dan Tangkahan.
"Kami siap memberikan pendampingan kepada warga untuk meningkatkan SDM. Bagaimana warga atau pelaku usaha memberikan pelayanan primanya. Kita akan dampingi untuk UMKM untuk promosi dan kemasannya bahkan nanti kami juga akan bantu agar konsep untuk retribusi bisa lebih terarah. Ada 14 tim di 7 desa ini, intinya kami siap mendukung," ujarnya.
(RZD)