Tidak Ada Bukti Anak yang Sehat Memerlukan Booster

Tidak Ada Bukti Anak yang Sehat Memerlukan Booster
Orang-orang berpose dengan jarum suntik di depan logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam ilustrasi ini diambil 11 Desember 2021. (Reuters/Dado Ruvic/Ilustrasi)

Analisadaily.com, Jenewa - Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia, Soumya Swaminathan mengatakan, tidak ada bukti saat ini, bahwa anak-anak dan remaja yang sehat memerlukan dosis booster vaksin Covid-19.

Berbicara pada konferensi pers, dia mengatakan bahwa sementara tampaknya ada penurunan kekebalan vaksin dari waktu ke waktu terhadap varian Omicron yang menyebar dengan cepat dari virus Corona, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan siapa yang membutuhkan dosis booster.

"Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja membutuhkan booster. Tidak ada bukti sama sekali," kata Swaminathan dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Rabu (19/1).

Israel telah mulai menawarkan booster kepada anak-anak berusia 12 tahun, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS awal bulan ini mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin Pfizer dan BioNTech Covid-19 untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Pekan lalu Jerman menjadi negara terbaru yang merekomendasikan agar semua anak berusia antara 12 dan 17 tahun menerima suntikan booster COvid-19. Hongaria juga telah melakukannya.

Swaminathan mengatakan, kelompok ahli top WHO akan bertemu akhir pekan ini untuk mempertimbangkan pertanyaan spesifik tentang bagaimana negara harus mempertimbangkan untuk memberikan booster kepada populasi mereka.

"Tujuannya adalah untuk melindungi yang paling rentan, untuk melindungi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah dan sekarat. Mereka adalah populasi lanjut usia, orang-orang dengan gangguan kekebalan dengan kondisi yang mendasarinya, tetapi juga petugas kesehatan," tambahnya.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi