Bandara Dibersihkan, Bantuan Kemanusiaan ke Tonga Meningkat

Bandara Dibersihkan, Bantuan Kemanusiaan ke Tonga Meningkat
Bangunan yang rusak akibat letusan gunung berapi dan tsunami di Tongatapu, Tonga, 16 Januari 2022 (Malau Media/via Reuters)

Analisadaily.com, Tonga - Bantuan kemanusiaan ke Tonga meningkat setelah bandara dibersihkan dari abu, sehingga aman bagi pesawat untuk mendarat, setelah letusan gunung berapi dan tsunami menghancurkan kepulauan Pasifik Selatan.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan, dengan pasokan tambahan, staf dan sukarelawannya meningkatkan pengiriman air minum dan mendirikan tempat penampungan di banyak pulau di negara itu.

"Bencana ini telah mengguncang masyarakat Tonga seperti yang belum pernah kita lihat dalam hidup kita. Tsunami telah memusnahkan rumah dan desa, tetapi kami sudah membangun kembali di tengah abu," kata Sione Taumoefolau, sekretaris jenderal Palang Merah Tonga dilansir dari Reuters, Rabu (26/1).

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), mengatakan Amerika Serikat memberikan bantuan kemanusiaan tambahan sebesar US$2,5 juta dan kapal perusak berpeluru kendali USS Sampson, bagian dari upaya multinasional, tiba minggu ini untuk mendukung upaya di Tonga.

Sebuah kapal perang Australia tiba di Tonga yang bebas virus corona pada Rabu malam, mengirimkan bantuan tanpa kontak manusia setelah sekitar dua lusin kasus Covid-19 tercatat di antara para kru.

Radio Broadcom Broadcasting mengutip Menteri Kesehatan Tonga, Saia Piukala yang mengatakan, 29 kasus positif telah dilaporkan di dalam HMAS Adelaide, tetapi semua personel positif tidak menunjukkan gejala.

"Kapal akan berlabuh dan tidak ada kontak yang akan dilakukan. Warga Australia dari kapal akan membongkar muatan mereka dan berlayar dari pelabuhan," kata Piukala.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Palang Merah dan badan-badan bantuan lainnya di lapangan di Tonga telah memperingatkan bahwa wabah Covid-19 di pulau itu akan menjadi bencana besar saat ini.

"Ada kebutuhan mendesak bagi masyarakat untuk memiliki akses ke sumber air yang aman di hari-hari dan minggu-minggu mendatang. Abu telah mengendap di tangki air, membutuhkan waktu untuk mengendap dan perawatan yang cermat sebelum digunakan. Abu juga telah menutupi sebagian besar negara, termasuk rumah dan tanaman."

Letusan gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai memicu tsunami yang menghancurkan desa-desa dan resor dan memutus komunikasi bagi negara berpenduduk sekitar 105.000 orang. Tiga orang dilaporkan tewas.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi